Computer File
Analisis cost-volume-profit untuk menentukan tingkat produksi sendiri - subkontrak pada perusahaan garment PT. HSH
Obyek penelitian dalam skripsi ini adalah PT. HSN, berkedudukan di Bandung, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pakaian jadi, yang berorientasi ekspor, dan melakukan kegiatannya berdasarkan pesanan.
Perusahaan yang berorientasi ekspor, mempunyai kewajiban yang berbeda dengan perusahaan yang melakukan perdagangan hanya di pasar domestik. Perbedaan tersebut tercermin dalam segi peraturan, prosedurnya yang relatif lebih ketat. Dan ditambah lagi dengan kewajiban perusahaan untuk secara penuh mentaati segala hal yang tercantum dalam kontrak jual yang telah disepakati, karena pada pelanggan perusahaan lebih sulit untuk mentolerir suatu penyimpangan, dibandingkan dengan pelanggan lokal. Pada umumnya, berdasarkan jangka waktu kadaluarsanya, di dalam industri pakaian jadi terdapat 2 jenis kontrak kerja, yaitu jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. PT. HSN, eampai saat ini hanya mempunyai pelanggan yang menganut sistem kontrak kerja yang pertama, yaitu kontrak kerja jangka pendek, dimana perusahaan berkewajiban sejumlah tertentu produk-produknya dalam jangka waktu pendek, umumnya 3 bulan dari tanggal kontrak.
Transaksi yang dilakukan oleh pihak pembeli selalu
disertai dengan perjanjian batas waktu pengiriman dan seringkali permintaan, yang dikaitkan dengan batas waktu pengiriman, melebihi kapasitas yang dlmiliki oleh perusahaan, sehingga kapasitas produksi roenjadi hal yang sensitif. Pada kondisi seperti itulah, perusahaan dihadapkan pada pilihan melakukan subkontrak dan/atau menambah kapasitas. Di dalam skripsi ini, penulis menganalisie apakah investasi dalam aktiva tetap, menguntungkan apabila dilakaanakan serta berapa banyak aktiva tetap yang harus dltambahkan, sehingga memberikan hasil yang paling menguntungkan perusahaan.
Dengan menggunakan Cost-Volume-Profit analysis, dapat disimpulkan bahwa penambahan aktiva tetap akan mengakibatkan kenaikkan biaya tetap dan penurunan biaya variabel, dan penambahan aktiva tetap akan menguntungkan apabila kenaikkan biaya tetap lebih kecil daripada penurunan biaya variabel. Dari hasil analisis, didapat struktur produksi sendiri - subkontrak yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Pada range permintaan 15.600 lusin sampai dengan 20.400 lusin, perusahaan dihadapkan pada 3 alternatif penambahan aktiva tetap, yaitu aktiva tetap dalam bentuk mesin, sebanyak 51, 76 atau 81 mesin. Dan dari hasil analisis, perusahaan sebaiknya melakukan penambahan mesin sebanyak 51 buah, sehingga kapasitas produksi per tahun mencapai 15.480 lusin, sedangkan kekurangan kapasitas
produksi dapat dialihkan dengan membuat subkontrak, Tetapi di dalam membuat subkontrak, perusahaan harus selektif, yaitu hanya memilih perusahaan-perusahaan yang dapat diandalkan saja.
Agar dapat lebih merencanakan kegiatan operasi secara lebih baik, perusahaan hendaknya berusaha mendapat pelanggan yang memakai sistem kontrak jangka panjang, selain itu perusahaan hendaknya mencoba memasarkan produknya pada pasar domestik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2109 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ MUL a/92 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain