Computer File
Analisa harapan dan kenyataan atas mutu jasa pelayanan kesehatan serta hubungannya dengan keputusan penggunaan kembali jasa rawat inap di R.S. Advent Bandung
Dengan diberlakukannya peraturan menteri yang memberi keleluasaan dan berinvestasi di bidang kesehatan, meningkatkan persaingan di antara rumah sakit-rumah sakit. Di samping itu seiring meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya mutu pelayanan.
Agar dapat bertahan ditengah kondisi persaingan yang semakin ketat, rumah sakit sebagai sebuah perusahaan jasa perlu meningkatkan mutu jasa yang ditawarkan Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu cara utama dalam
memperbedakan sebuah perusahaan jasa diantara pesaingnya. Untuk mewujudkan hal tersebut perusahaan harus dapat menciptakan pelayanan yang memiliki mutu yang sesuai atau bahkan lebih baik jika dapat melebihi apa yang diharapkan oleh konsumen. Dalam meningkatkan mutu jasa yang efektif yaitu yang dapat menimbulkan kepuasan, perusaha& harus memiliki pemahaman mendalam tentang apa yang menjadi harapan pasien dan bagaimana penilaian mereka atas pelayanan yang diberikan. Dengan demikian kesenjangan yang mungkin terjadi dapat
diantisipasi.
Rumah Sakit Advent sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa kesehatan berusaha menghadapi persaingan yang semakin ketat. Sehubungan dengan hal-hal tersebut, penulis mengadakan penelitian mengenai harapan dan kenyataan atas mutu jasa yang dirasakan pasien maupun eks pasien Rumah Sakit Advent. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penilaian konsumen atas mutu jasa yang ditawarkannya. Penilaian akan mutu jasa tersebut dilihat dari kelima dimensi mutu jasa. Dimensi-dimensi tersebut terdiri dari, reliability yaitu kemampuan perusahaan untuk mewujudkan jasa yang telah dijanjikan secara tepat dan dapat diandalkan; reponsiveness, yaitu menekankan pada perhatian dan kecepatan dalam memberikan pelayanan; assurance yaitu
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki perusahaan maupun karyawannya yang dapat menimbulkan kepercayaan customer; empathy yaitu memberikan perhatian secara individual kepada customer; sedangkan tangible adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dimiliki perusahaan.
Dalam penelitian ini penulis mengajukan tiga hipotesa sebagai berikut:
Hl : Terdapat perbedaan antara harapan dengan kenyataan dari mutu jasa pelayanan rawat inap.
H2 : Semakin baik mutu pelayanan kesehatan semakin mempengaruhi keputusan penggunaan kembali jasa rawat inap. H3 : Terdapat perbedaan diantara diiensi mutu pelayanan yang mempengaruhi keputusan penggunaan kembali jasa rawat inap.
Untuk membuktikan hipotesa-hipotesa tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif Untuk metode kuantitatif penulis dibantu dengan statistik yaitu Test Ranking Bertanda Wilcoxon, Uji Korelasi Rank Spearman, dan Analisis Varian Ranking Satu Arah Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan atas mutu jasa yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Advent, hal ini dibuktikan dengan uji statistik Wilcoxon. Dari hasil uji tersebut didapatkan nilai z hitung sebesar -2,882 dimana nilai tersebut menyebabkan hipotesis penulis diterima yaitu terdapat perbedaan antara harapan dan kenyataan mutu jasa rawat inap RS. Advent.
2. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik korelasi Rank Spearman, didapatkan nilai sebesar 0,801 yang menunjukkan terdapatnya hubungan yang kuat antara mutu jasa dan keputusan penggunaan kembali jasa rawat inap di RS. Advent.
Kemudian setelah diuji keberartian nilai rs didapatkan nilai hitung t sebesar 13,3 yang memuqki&an hipotesis penulis yang ke 2 diterima. Hasil perhitungan terakhir menunjukkan bahwa mutu jasa pelayanan kesehatan memberikan pengaruh terhadap keputusan penggunaan kembali jasa rawat inap di RS. Advent sebesar 64,1601% selebiiya yaitu 35,8399 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik anaisis varian satu arah Kruskal Wallis, terbukti terdapat perbedaan diantara kelima dimensi mutu pelayanan tersebut. Untuk dimensi reliability, assurance dan tangible masing-masing berbeda, sedangkan untuk responsiveness dan empathy tidak terdapat perbedaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2371 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HER a/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain