Computer File
Business process reenginering pada sistem gaji dan upah di CV.Sekawan Pendekatan Finansial
lndustri tekstil di Indonesia menghadapi krisis dan kendala baik internal
maupun eksternal. Adalah sangat penting bagi perusahaan- perusahaan yang
bergerak di perindustrian tekstil ini untuk melakukan penataan kembali dan
perombakan sistem-sistem di dalam perusahaan agar perusahaan menjadi lebih
efisien dan dapat mengatasi krisis- krisis dan kendala- kendala tersebut.
CV Sekawan sebagai salah satu perusahaan tekstil juga masih memiliki
banyak kelemahan dalam menjalankan perusahaannya. Penulis akan meneliti dan
menganalisa dan memberikan saran terhadap salah satu sistem dari sistem-sistem
yang ada di dalam CV Sekawan yaitu sistem gaji dan upahnya.
Setelah dilakukan penelitian terhadap sistem gaji dan upah di CV Sekawan,
ternyata ada suatu kesalahan yang fatal yaitu sistem gaji yang dulunya benar- benar
manual (Original Process) sekarang telah ditambah dengan penggunaan komputer
(Current Process), tetapi di dalam penggunaan komputer ini telah ada kesalahan
yang besar yaitu tidak memanfaatkan kemampuan komputer yang sesungguhnya
tetapi hanya menjadikan komputer sebagai pengganti kalkulator. Selain itu juga
terjadi ketidakefisienan yaitu dari jumlah orang yang mengerjakannya, dari
kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai, dan lamanya waktu pemrosesan.
Maka setelah dilakukan analisa sistem tersebut, penulis mencoba untuk
memberikan saran untuk dijalankannya suatu sistem gaji dan upah dengan konsep
Business Process Reengineering atau BPR (Reengineered Process). Konsep BPR
merupakan suatu konsep yang dilaksanakan dengan melakukan perombakan pada keseluruhan sistem perusahaan. Adapun kunci dari konsep ini adalah fundamental,
radical, dramatic dan processes.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk mereengineer sistem upah dan gaji ini
adalah hardware (komputer dan printer), software (aplikasi untuk sistem gaji dan
upah), dan juga beberapa perlengkapan lainnya seperti mesin absen (automated
input), dan lain- lain.
Biaya awal yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem dengan BPR ini
memang tidak sedikit, dan menfaat yang didapatkan tidak dapat terlihat dalam
jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang akan dapat dirasakan besarnya
manfaat sistem yang baru ini. (Seperti dapat dilihat dalam tabel-tabel dan grafik-grafik
perbandingan antar ketiga proses)
Setiap kali diadakan perubahan suatu sistem, selalu ada berbagai kendala
yang akan dihadapi seperti sumber daya manusia yang tidak memadai, budaya
perusahaan, dan kemungkinan adanya dampak psikologis dengan adanya sistem
yang baru ini, tetapi dengan mempertimbangkan segala manfaat yang akan
didapatkan dengan reengineered process ini penulis menyarankan agar perubahan
sistem dengan BPR ini dilakukan sedini mungkin untuk menangani kelemahan dan
ketidakefisienan yang ada pada sistem yang sekarang dan juga hendaknya
dilakukan secara secara bertahap dan terencana sehingga kendala- kendala yang
ada dapat diatasi sebaik mungkin.
Jadi pada akhirnya Business Process Reengineering pada sistem upah dan
gaji di CV Sekawan ini disarankan untuk dilakukan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2416 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ DJA b/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain