Computer File
Pemeriksaan operasional atas fungsi produksi untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan : studi kasus pada PT Idola Insani
Perkembangan dunia perekonomian ditandai oleh banyaknya perusahaan
yang memasuki dunia bisnis. Perusahaan-perusahaan tersebut berlomba untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar sehingga dapat dikatakan
persaingan di dunia perekonomian semakin ketat.
Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat dan keadaan yang tidak
menentu seperti sekarang ini, perusahaan harus dapat mempertahankan
operasinya. Suatu cara untuk mempertahankan operasinya adalah dengan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari setiap aktivitas perusahaan, salah
satunya adalah aktivitas dari fungsi produksi. Peningkatan efisiensi dan
efektivitas fungsi produksi dapat dicapai dengan cara menghasilkan produk
yang berkualitas tinggi. Melihat pentingnya kualitas sebagai salah satu faktor
untuk mencapai efisiensi dan efektivitas, maka penyusun tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pemeriksaan operasional atas fungsi produksi
pada perusahaan garment milik PT. IDOLA INSANI.
PT. IDOLA INSANI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri
garment. Mulanya perusahaan hanya memproduksi kaos oblong putih polos dan
sablon. Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dan perkembangan
usahanya, maka perusahaan sekarang memproduksi prduk seperti t-shirt, baju
untuk anak (kid), pakaian dalam, sport wear, kemeja. trouser. bermuda dan
jaket.
Perusahaan melakukan dua jenis proses produksi, yaitu proses produksi
massal dan proses produksi berdasarkan pesanan. Proses produksi berdasarkan
pesanan hanya dilakukan apabila pelanggan memesan dengan disain khusus
yang diinginkan oleh pelanggan. Jadi perusahaan lebih banyak melakukan
proses produksi massal.
Berdasarkan hasil penelitian pada PT. IDOLA INSANI, penyusun
menemukan bahwa dalam fungsi produksi sering terjadi masalah
ketidaksesuaian kualitas produk yang dihasilkan dengan standar yang telah
ditetapkan (kecacatan produk). Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata
kecacatan produk dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli 1998 adalah
sebesar 3.02% dari total produksi. Kecacatan sebesar 3,02% terdiri dari cacat kain
sebesar 0,91%, cacat warna sebesar 0.30%. cacat sablon sebesar 0.30%. cacat
bordir sebesar 0.30%. cacat buang benang sebesar 0.76% dan cacat jahit sebesar
0.45%.
Hal ini disebabkan oleh empat faktor yaitu faktor bahan baku, manusia.
mesin dan metode, yang masing-masing berkontribusi terhadap kecacatan
produk sebesar 1,21%, 1,06%, 0.45% dan 9.30%. Dari faktor-faktor tersebut yang
dapat dikendalikan oleh perusahaan (controllable) adalah sebesar 1,81% yaitu
faktor selain faktor bahan baku.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penyusun memberikan
beberapa saran yaitu sebaiknya perusahaan memiliki suatu jadwal perawatan
mesin serta membuat catatan lama pemakaian mesin yang menjadi dasar
perawatan mesin, memperbesar gudang bahan baku, mengadakan program
pelatihan (on the job training) bagi para karyawan, perusahaan disarankan
untuk membuat suatu analisa mengenai prestasi supplier dan memperbanyak
supplier sehingga dapat beralih ke supplier lain jika salah satu supplier tidak
dapat memberikan bahan baku yang berkualitas baik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5370 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain