Computer File
Proses integrasi ekonomi Eropa Barat : hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses integrasi ekonomi Eropa
Sebagaimana Masyarakat Eropa (ME) mendekati abad ke 21, ME telah memenuhi mimpi
ambisius daripada para pendirinya empat puluh tahun yang lampau. Yaitu, untuk menyatukan
negara-negara Eropa ke dalam suatu persatuan yang damai. Dibentuk pada tahun 1952 oleh enam
negara yang rusak akibat perang, HE sekarang merupakan suatu partner dunia. Ke 345 juta
penduduknya nenikmati kehebasan demokratis dan standar kehidupan yang hanya dapat ditandingi
oleh beberapa negara saja. HE merupakan suatu badan atau organisasi yang unik. ME merupakan
ekspresi konkrit dari pada keinginan bersama daripada negara-negara berdaulat Eropa untuk
bekerja sama dan hidup bersama . Lebih dari empat dekade, para neqara-anggotanya mengalami
sendiri keuntungan-keuntungan serta hambatan-hambatan daripada proses integrasi Eropa.
Integrasi Eropa telah dan terus berkisar pada ekonomi; namun ekonomi yang memiliki
ratifikasi politik yang lebih luas. ME bisa dibilang dimulai dari nol dan secara berangsur-angsur
berkembang, menciptakan mekanisme untuk koordinasi kebijakan ekonomi, sebagai dasar
daripada penciptaan suatu European Monetary Union (EMU) yang utuh pada akhir abad ini.
Setelah bertahun-tahun proses integrasi ekonomi Rropa, dorongan untuk kooperasi moneter yang
lebih jauh tetaplah kuat, dengan berjalan langsung setelah European Monetary System (RMS) ke
EMU yang utuh.
Adalah penting untuk mencatat bahwa integrasi ekonomi memiliki dinamika internal.
Dinamika dari integrasi muncul dari semakin meningkatnya keterbukaan serta interdependensi
ekonomi dan politik di antara negara-negara yang berpartisipasi; yang mana kedua hal tersebut
akan mengurangi kemampuan mereka untuk mengikuti arus atau jalur yang independen.
Interdependensi yang progresif menciptakan konflik kebijakan di antara para anggota asosiasi
ekonomi tersebut. Hubungan dari neqara-negara yang termasuk dalam “tiga besar”, yaitu
Perancis, Jerman dan Inqgris - aenunjukan dinamika internal dalam proses integrasi ekonomi
Rropa. Sebagaimana integrasi semakin mendekati ke jantung daripada kedaulatan ekonomi --
sebagai target daripada penyelesaian JMI semakin dekat, penolakan atau resistansi dari
negara-negara tersebut akan semakin tumbuh; dan ini mungkin hanya sebagian tertutupi oleh
retorik-retorik mengenai Eropa yanq dikemukakan oleh banyak politisi-politisi nasional.
Resistansi ini menyangkut pada jumlah ‘power’ nasional dan simbol nasional (bila
bukan kedaulatan), yang telah diserahkan/ikorbankan pada RR. Kekuatan atau ‘power’ dari
negara-bangsa telah berkurang, sebagai akibat dari Masyarakat Eropa. Dalam kasus ini, sebaqai
contoh adalah ‘power’ untuk mengeluarkan mata uang -- yang merupakan aspek fundamental
daripada kedaulatan nasional dan merupakan cara yang paling penting bagi pemerintah untuk
menqatur ekonomi nasional. Apabila disadari, uni moneter secara pasti merepresentasikan suatu
serangan fundamental terhadap negara-bangsa. Dagaimana negara-negara “tiga besar” ini
berusaha untuk mengatasi atau menolak pengorbanan dari ‘power’ nasional atau kedaulatan ini
merupakan topik dari skripsi ini. Dimana usaha-usaha tersebut kadang-kadang menjadi hambatan
untuk proses integrasi ekonomi Rropa yang lebih jauh, walau bukan berarti hal tersebut
merupakan suatu kondisi yang permanen.
Sebagaimana digambarkan di atas, penulis berharap aqar para pembaca dapat mengetahui
dan mengerti hubungan di antara negara-negara “tiqa besar” tersebut, dan sikap-sikap mereka
kepada usaha-usaha ‘pendalaman’ daripada inteqrasi ekonomi Rropa; yang mana kadang-kadang
menunjukkan keenqganan dalam menyerahkan sebaqian ‘national power’-nya, karena ha1 tersebut
berarti mengurangi kapabilitas mereka sebaqai suatu neqara yanq independen. Walaupun;
sebaliknya, tidak dapat disangkal lagi bahwa mereka juga memperoleh. banyak keuntunqan dari
bergabunqnya mereka dalam integrasi ekonomi Eropa ini. Dan dengan mengetahui sikap-sikap
mereka terhadap sebagian aspek dari EM0 tersebut, penulis berharap para pembaca dapat
mengerti bahwa sikap-sikap mereka tersebut merupakan hambatan politik-ekonomi dalam proses
integrasi ekonomi Eropa Barat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14048 | DIG - FISIP | Skripsi | HI VAD p/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain