Computer File
Dampak konflik internal Partai Baath terhadap hubungan antara Suriah dan Irak
Internal conflict of Baath Party of Syria and Baath Party of Iraq are
unavoidable to the history of party and it is not likely what the founding father,
Michel Aflaq and Salah Bitar, had ever imagined. It is interesting to study how a
political party controling power in two neighbour country finally got involved
each other in a conflict which has broken off their diplomatic relations.
Arab Baath Socialist Party, founded in 1943, is based on socialism adopted
by Nationalism Spirit of Arab and aimed at Unity (Wahdah)? Independence
(Hurriyah), and Socialism (Isytirakiyah). The three aims clartfy that people,
motherland, and natural resources all belong to Arabic, and will become a reality
under control of Baath Party.
The Egypt role in the history of Baath Party, in order to achieve its aims,
must not just be forgotten. The unification of the two country, Syria-Egypt, in
1958, which lasted only for three years, has shown a materialization of party
aims. Then it was followed by the attempt to unify Syria-Iraq-Egypt and Syria-Iraq,
but both attempt have failed. These failures finally led to the party internal
conflict in Syria, in Iraq, and also between the party of Syria and the party of
Iraq.
By using a non-survey research method? a form of explanatory research
tracing past occurences, and secondary samphng technic through documentary
study of datas, and written sources of history, we could find the causes of Baath
Party internal conflict, that is the eviction of founding father with his followers
from Syria. And Iraqi Baath decision to support and provide Michel Aflaq a place
to settle in Baghdad. This is where conflict fighting over the right of using Baath
name and leader position started. It also continued to the disconnection of
diplomatic relations between these two counties.
By applying a shifting leadership and firming in the result of first congress,
hopefully, Baath Party of Syria and Baath Party of Iraq can bring this prolonged
conflict to end.
Konftik internal Fartai Baath yang berada di Suriah dan yang berada di
Irak tidak dapat terelakan dalam perjalanan sejarah partai dan tidak seperti apa
yang dibayangkan oleh pendiri partai yaitu Michet Aflaq dart Salah Bitar. Adalah
hal yang menarik untuk dikaji di mana satu partai politik yang mengendalikan
kekuasaan di dua negara bertetangga akhirnya terlibat konflik satu sama lain
bahkan hingga mengakibatkan putusnya hubungan diplomatik kedua negara.
Fartai Baath yang didirikan pada tahun 1943 mempunyai dasar pada
sosialisme yang diadopsi dengan semangat Nasionalisme Arab dan tujuan yaitu
Persatuan (Wahdah), Kemetdekaan (Hurriyah), Sosialisme (Isytirakiyah). Dari
ketiga tujuan ini jelas bahwa bangsa Arab, tanah air Arab dan kekayaan alam
Arab akan menjadi satu milik Arab dan semua itu akan terwujud dalam
komando yang dipegang oleh Partai Baath.
Feraanan Mesir dalam perjalanan sejarah Fartai Baath untuk mewujudkan
cita-cita dan tujuan partai tidak dapat dilupakan begitu saja. Peristiwa
penyatuan kedua negara Suriah-Mesir 1958, yang bertahan tiga tahun,
merupakan wujud dari tujuan partai itu. Diikuti oleh usaha penyatuan tiga
negara Suriah, Irak dan Mesir yang gagal terwujud dan usaha penyatuan
Suriah-Irak yang juga gagal terwujud. Dari kegagalan-kegagalan ini tercipta
benih konflik internal partai yang berada di Suriah dan di Irak maupun antara
partai di Suriah dan di Irak.
Melalui metode penelitian non-survey dart bentuk penelitian eksplanatoris
dengan menelusuri peristiwa masa lalu, dart teknik pengumpulan data sekunder
melalui studi dokumen dari data-data, sumber-sumber tertulis sejarah, akhirnya
dapat ditemukan penyebab konflik internal Partai Baath yaitu pengusiran
founding father partai beserta pengikutnya dari Suriah dan keputusan Irak
untuk menerima dukungan dan tempat tinggal bagi Michel Aflaq. Dari sini
konflik yang memperebutkan hak menggunakan nama Baath dan tongkat
kepemimpinan partai berawal yang berlanjut hingga pemutusan hubungan
diplomatik kedua negara.
Tongkat kepemimpinan partai yang dilakukan secara bergilir dan dengan
berpegang pada hasil kongres pertama, maka baik Fartai Baath yang berada di
Suriah maupun yang berada di Irak bisa menghindarkan terjadi konflik yang
berkepanjangan diantara mereka berdua dan pemutusan hubungan diplomatik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14110 | DIG - FISIP | Skripsi | HI SYA d/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain