Computer File
Studi eksperimental karakteristik tanah lanau yang dikompaksi dengan alat berat silinder gilas roda halus di Daerah Ciwaruga Bandung Utara
Tanah harus memiliki daya dukung yang cukup untuk menopang stmktur yang
berada diatasnya , oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha guna memperbaiki kondisi
tanah tersebut. Uji kompaksi merupakan salah satu cara stabilitas mekanik yang lazim
dilakukan di lapangan.
Pada penelitian ini digunakan tanah lanau daerah Ciwaruga Bandung Utara .
Alasan dipilihnya tanah lanau untuk studi ini karena sampai saat ini masih sangat jarang
studi yang mempelajari karakteristik tanah lanau yang dikompaksi. Selain itu sifat-sifatnya
yang unik bila dikompaksi.
Penelitiau dibagi menjadi dua tahap yaitu uji laboratorium dan uji di lapangan. Uji
laboratorium meliputi pengujian index properties, uji kompaksi dengan Standard Primor,
uji kuat tekan tak terkekang ( Unconfined Compression Test ), uji geser langsung ( Direct
Shear ), dan uji sondir mini. Adapun tujuan dari uji laboratorium adalah mengetahui index
properties dari tanah yang akan diuji juga untuk menentukan kadar air optimum dan berat
isi kering maksimum sehingga dapat ditentukan interval kadar air yang diijinkan untuk
pemadatan dilapangan. Selain itu uji laboratorium dilakukan untuk menentukan kuat
geser dari tanah lanau yang dikompaksi dan korelasinya dengan kadar air dan tahanan
konus dari sondir mini . Sedangkan uji di lapangan meliputi uji kompaksi dengan
menggunakan alat berat Silinder Gilas Roda Halus ( Smooth Wheel Roller ) dan
pemeriksaan kepadatan dengan alat penetrometer. Uji kompaksi gilas dilakukan
menggunakan vibro dan tanpa menggunakau vibro dengan jumlah gilasan yang bervariasi
yaitu 2,4,6,8,10, dan 12 gilasan, bertujuan untuk mencari korelasi antara jumlah gilasan
dengan kepadatan kering dan harga tanahau ujung konus dari alat penetrometer.
Dari hasil penelitian baik di laboratorium maupun di lapangan dapat disimpulkan
bahwa kurva kompaksi untuk tanah lanau cenderung berbentuk landai sehingga kadar air
tidak banyak mempengaruhi besarnya berat isi kering . Interval kadar air untuk
penggilasan di lapangan hasil uji kompaksi Standar Proctor yang paling efektif berkisar
antara 40 sampai 50 %. Pada penggilasan dilapangan hasil yang dapat lebih baik
menggunakau mesin tanpa vibro dibandingkan dengan menggunakan vibro, dan jumlah
gilasan yang paling efektif adalah pada gilasan 8 kali.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16045 | DIG - FTS | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain