Computer File
Interpretasi parameter tanah berdasarkan hasil uji pressuremeter oyo
Uji laboratorium mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat menghindari gangguan terhadap sampel dan kondisi sampel tidak menyerupai keadaan asalnya. Oleh sebab itu belakangan ini para praktisi lebih menyukai uji lapangan. Di antara uji lapangan, pressuremeter mempunyai daya tarik tersendiri yaitu parameter-parameter yang tidak dapat diperoleh pada uji lapangan lain dapat diinterpretasikan berdasarkan hasil uji pressuremeter.
Uji pressuremeter tidak mengukur parameter tanah secara langsung, oleh sebab itu interpretasi parameter tanah dari hasil uji pressuremeter dilakukan berdasarkan korelasi empirik atau semi empirik. Dalam tulisan ini penulis menginterpretasikan parameter tanah non-kohesif secara semi empirik dengan menggunakan metode Hughes, Wroth dan Windle (1977), sedang untuk tanah kohesif menggunakan metode Arnold (1981). Penulis juga membandingkan hasil korelasi semi empirik tersebut dengan hasil korelasi empirik dan dengan korelasi yang telah dipublikasikan.
Dari hasil studi, dapat disimpulkan bahwa korelasi semi empirik pada tanah non-kohesif dan kohesif dengan metode Hughes, Wroth dan Windle dan metode Arnold menghasilkan parameter yang cukup baik. Juga disimpulkan bahwa hasil korelasi semi empirik untuk nilai s_u pada tanah kohesif cenderung lebih besar dibanding dengan hasil korelasi empirik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16113 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT SUL i/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain