Computer File
Kajian terhadap faktor-faktor potensial yang menentukan keberhasilan peremajaan kota pada usulan peremanajaan Kampung Beting Kotamadya DT.II Pontianak
Pembangunan yang demikian pesat pada kawasan kota ( Urban Development )
menyebabkan terjadinya pergeseran peruntukan lahan di daerah perkotaan. Daerah yang
tadinya merupakan pinggiran kota mulai diisi dengan fungsi-fungsi perdagangan dan
industri, sehingga terjadi pergeseran pusat kota dari pusat kota lama yang umumnya
merupakan cikal-bakal kota.
Pergeseran pusat kota ini menyebabkan Pusat kota lama yang merupakan cikal
bakal berdirinya kota menjadi terabaikan dan bahkan terisolasi dalam proses
pembangunan, sehingga timbul daerah-daerah kumuh pada bekas pusat kota lama ( inner
City ). Untuk mendapatkan pemakaian lahan yang optimal, dan juga peningkatan
Ekonomi, serta memperbaiki kualitas lingkungan, maka timbul usaha untuk meremajakan
daerah Inner city tersebut. Antara lain usaha peremajaan adalah untuk mengkonservasi,
merehabilitasi dan meredevelopment suatu kawasan kota yang dinilai telah menurun
kualitas fisik, manusia dan lingkungan.
Dari sekian banyak pengalaman Usaha Peremajaan, ternyata tidak kesemuanya
berakhir pada keberhasilan, akan tetapi pula ada yang berakhir pada kegagalan. Antara lain
kegagalan tersebut yang paling ekstrim adalah daerah yang diremajakan menjadi lebih
kumuh dari sebelumnya.
Untuk menghindari hal tersebut, penulis merasa perlu untuk mengkaji faktor-faktor
potensial yang menentukan keberhasilan peremajaan kota. Kajian ini dilakukan pada studi
kasus yaitu pada Usulan Peremajaan Kota di Kawasan Kampung Beting Kotamadya
Pontianak.
Sebagai kota yang berkembang pesat dengan angka inflasi yang termasuk tinggi,
Kota Pontianak menghadapi masalah perkotaan yang cukup kompleks, antara lain telah
kaburnya citra kota sebagai kota air, potensi yang dapat meningkatkan PAD belum tergali,
permukinian kumuh yang menjamur di daerah Inner City, dan mulai pudarnya nilai-
nilai tradisional dan budaya masyarakat setempat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah menetapkan suatu
kawasan yang merupakan cikal bakal berdirinya kota Pontianak, yaitu kawasan Kampung
Beting untuk diremajakan, sekaligus ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya dan
Pariwisata.
Tekad Pemerintah setempat ini patut mendapatkan penghargaan, mengingat usaha
peremajaan di Kota Pontianak belum dapat dihitung dengan jari.
Agar tidak terjadi suatu Usaha Peremajaan yang tidak sesuai dengan hasil yang
diharapkan, maka penulis melakukan kajian terhadap Usulan Peremajaan Kampung Beting,
guna menelaah hal-hal yang sekiranya terlewat dalam Usulan yang ada, sehingga
diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah dalam menentukan kebijakan-kebijakan
Peremajaan Beting khususnya dan Pembangunan Kota Pontianak pada
umumnya.
Bagi dunia akademis pada khususnya, skripsi ini diharapkan dapat memperkaya
khazanah Bidang Ilmu Peremajaan Kota.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18681 | DIG - FTA | Skripsi | ARS PRO k/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain