Computer File
Hubungan proteksi tarif dengan tingkat efisiensi dan daya saing pada industri pulp dan kertas Indonesia periode 1992-2001
Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang perkembangannya cukup pesat dan dinamis. Pertumbuhan dari industri ini diakibatkan oleh permintaan kertas yang tinggi dari sektor pendidikan, bisnis dan pemerintahan. Industri ini juga menjadi salah satu industri yang cukup diandalkan sebagai penyumbang devisa untuk ekspor di luar migas. Walaupun demikian, impor masih dilakukan baik bagi output maupun input industri tersebut. Pengenaan tarif terhadap barang impor diantaranya pada industri pulp dan kertas, tentunya akan menyebabkan nilai input untuk produksi akan naik. Kenaikan nilai input ini akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan juga daya saingnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana hubungan proteksi tarif terhadap efisiensi dan daya saing pada industri pulp dan kertas Indonesia. Proteksi tarif dihitung dengan menggunakan rumus Tingkat Proteksi Efektif (ERP), sedangkan perhitungan efisiensi dilakukan dengan menggunakan Tingkat Efisiensi dan perhitungan daya saing menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA). Untuk melihat hubungan yang terjadi diantara ketiga variabel tersebut, penulis melakukan pengujian dengan menggunakan Pearson Product-Moment Correlation Test. Data yang digunakan merupakan data sekunder dengan periode penelitian dari tahun 1992-2001. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada tahun 1992 sampai dengan tahun 2001, tingkat proteksi efektif yang diterima produsen mengalami penurunan dan berkorelasi negatif dengan tingkat efisiensi industri pulp dan kertas Indonesia. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,69. Sedangkan tingkat proteksi efektif juga memiliki hubungan bersifat negatif dengan perkembangan daya saing yang nilainya sebesar 0,88. Dapat dikatakan penurunan tarif menyebabkan kenaikan efisiensi industri pulp dan kertas Indonesia serta berakibat pada naiknya daya saing komoditas tersebut. Sehingga kebijakan penurunan tarif pulp dan kertas dan penciptaan iklim usaha yang
kondusif harus terus dilakukan oleh pemerintah dan juga disarankan agar para produsen untuk mengurangi impor bahan baku melalui penggunaan dan pemanfaatan bahan baku pulp yang berasal dari kayu domestik. Selain itu juga produsen diharapkan meningkatkan kualitas produknya serta perbaikan pelayanan dan distribusinya agar komoditas pulp dan kertas Indonesia tetap memiliki daya saing di pasar internasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp500 | DIG - FE | Skripsi | SP FAU h/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain