Computer File
Pemilihan metode penjadwalan yang efektif untuk produksi pesanan pakaian jadi pada PT X, Bandung
Dalam penelitian ini, penulis membahas mengenai pemilihan metode
penjadwalan yang efektif untuk produksi pesanan pakaian jadi pada P.T. X. Bagi perusahaan garment yang berproduksi berdasarkan pesanan, ketepatan waktu merupakan salah satu faktor pelayanan yang harus dipenuhi dalam pengiriman pesanan kepada pembeli. Selain itu, perusahaan harus memproduksi produk sesuai dengan persyaratan kualitas produk yang disepakati oleh pembeli. Oleh karena itu, P.T. X perlu membuat metode penjadwalan yang efektif agar dapat memenuhi permintaan produk di masa yang akan datang dengan tepat waktu sehingga tidak dikenakan denda oleh pembeli. Dalam hal ini, prioritas pilihan perusahaan adalah metode yang menghasilkan keterlambatan yang paling minimum. Dalam proses penjadwalannya, P.T. X terlebih dahulu menerima jumlah pesanan dari pembeli, lalu kemudian perusahaan melakukan penjadwalan produksi atas
pesanan yang diterima sesuai dengan kapasitas produksinya. Metode penjadwalan yang digunakan oleh P.T. X adalah metode Earliest Due Date (EDD) dengan sistem kerja lembur, dimana pesanan yang jatuh tempo terlebih dahulu, akan diproses lebih dahulu dan tenaga kerja bekerja lembur untuk memenuhi pesanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja metode penjadwalan Shortest Processing Time (SPT) dan Earliest Due Date (EDD) apabila diterapkan pada P.T. X dan untuk memberikan solusi yang lebih baik atas metode penjadwalan yang akan diterapkan di dalam perusahaan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, metode ini berusaha menggambarkan suatu gejala, peristiwa, kejadian atau permasalahan yang terjadi. Melalui penelitian ini penulis berusaha menggambarkan aspek-aspek tertentu
dari fenonema secara sistematis dan faktual yang diteliti pada perusahaan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Pada akhir penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pemilihan metode penjadwalan yang efektif untuk produksi pesanan pakaian jadi di P.T. X adalah metode Earliest Due Date (EDD) dengan 2 shift kerja, karena menghasilkan rata-rata waktu keterlambatan yang minimum yaitu sebesar 6.14 hari. Dalam hal ini, dengan penggunaan metode EDD dengan 2 shift kerja, perusahaan masih saja mengalami keterlambatan. Berdasarkan kontrak kerja pada pasal 3 ayat 1 mengenai setoran barang jadi, perusahaan akan dikenakan denda karena keterlambatan selama empat hari atau lebih dari jadwal yang dijanjikan. Apabila mengalami klaim dari pembeli, perusahaan wajib menanggung biaya
klaim yang diajukan oleh pembeli dan perusahaan akan membayar biaya makloon kepada pembeli. Dan apabila tidak mengalami klaim dari pembeli, pembeli hanya wajib membayar 30% dari ongkos kerja proses Cutting - Making- Trimming (CMT) yang disepakati.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1221 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ DEW p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain