Computer File
Peranan logistical management dalam menunjang kelancaran penjualan pakaian jadi di Perusahaan 'X' di Bandung
Dalam karya tulis ini, penulis meneliti perusahaan X, yaitu perusahaan yang
bergerak dalam produksi pakaian jadi berdasarkan job order, khususnya t-shirt dan polo
shirt. Dalam operasinya, perusahaan X berorientasi sepenuhnya kepada bidang ekspor.
Karena itu, perusahaan X menghadapi persaingan yang lebih luas, bukan hanya dari
industri sejenis di dalam negeri, melainkan juga para pesaing dari indusri sejenis secara
global.
Selama periode 2005 - 2007, perusahaan X memiliki omzet penjualan yang
rata-rata per tahunnya mencapai 5.322.166 unit pakaian jadi, yang berarti setiap
harinya perusahaan rata-rata harus menangani sebanyak 17.740 unit pakaian jadi, yang
terdiri dari empat jenis ukuran, puluhan warna, model, juga corak, dan lima macam jenis
bahan kain yang masing-masing jenisnya terbagi ke dalam lima jenis rajutan dengan
berbagai macam ketebalan kain, dan semuanya itu harus disampaikan secara serba
tepat, kepada sekitar dua belas pelanggan yang berada di delapan negara berbeda,
yaitu negara bagian Arkansas Amerika Serikat, Austria, Swiss, Jerman, Belanda, Belgia,
Ceko, dan Slovenia.
Dalam prakteknnya, menangani produk dalam jumlah besar, yang terdiri dari
ban yak jenis, dan harus disampaikan pada beberapa pelanggan yang berbeda dengan
cara yang berbeda, bukanlah suatu pekerjaan mudah. Hal tersebut menuntut
perencanaan dan ketelitian yang luar biasa, sebab apabila terjadi kesalahan, maka
kelancaran penjualan produk perusahaan akan terhambat, sehingga mengurangi tingkat
kepuasan pelanggan atau bahkan mengecewakan pelanggan. Untuk menghindari
tejadinya kesalahan, perusahaan perlu menerapkan kebijakan yang tepat dalam
rangkaian aktivitas-aktivitas logistical managementnya, yang dimulai dari order
processing yang benar.
Didalam penelitian ini, penulis menemukan empat masalah, yang berkaitan
dengan penerapan logistical management yang ada di perusahaan, masalah-masalah
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan aktivitas order processing yang tepat, agar tidak terjadi
kesalahan pemenuhan pesanan.
2. Bagaimana pelaksanaan aktivitas procurement perusahaan, agar perusahaan
memperoleh bahan baku yang berkualitas, pada waktu yang tepat.
3. Bagaimana pelaksanaan aktivitas material handling di perusahaan, agar dapat
menunjang kelancaran proses produksi dan penjualan secara keseluruhan.
4. Bagaimana pelaksanaan aktivitas warehousing perusahaan, agar tidak
terjadinya penumpukan material di dalam gudang.
Untuk menunjang kelancaran penjualan produk perusahaan, maka penulis
mengajukan beberapa saran atas masalah-masalah yang telah disebutkan diatas:
1. Untuk menghindari kesalahan pada aktivitas order processing, sebaiknya
perusahaan melakukan konfirmasi ulang pada saat penandatanganan kontrak.
2. Untuk aktivitas procurement, perusahaan sebaiknya tidak tergantung pada satu
supplier, selain itu perusahaan juga perlu mempertimbangkan untuk memiliki
supplier utama dari dalam negeri, untuk meminimalkan lead time.
3. Dalam aktivitas material handling, perusahaan sebaiknya merubah sistem
penyusunan bahan bakunya dan menggunakan alat bantu untuk aktivitas
bongkar muat dan pemindahan material di dalam gudang.
4. Dan terakhir, untuk aktivitas warehousing, perusahaan perlu memisahkan
antara gudang bahan baku, dengan gudang barang jadi, sehingga tidak terjadi
penumpukan material dan barang jadi, di dalam gudang.
Diharapkan dengan melakukan perbaikan-perbaikan diatas, penjualan produk
perusahaan akan lancar.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1532 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HER p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain