Computer File
Analisis hubungan persepsi karyawan terhadap kompensasi finansial dengan kepuasan kerja karyawan di Bengkel Auto Care Centre Cilacap
Manusia merupakan sumber daya utama dan perlu dikelola dengan baik oleh
perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia yang semakin baik akan menghasilkan
kepuasan kerja yang tinggi. Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, perusahaan
dapat memberikan kompensasi finansial yang adil dan bersaing, sehingga karyawan akan
merasa dirinya dihargai oleh perusahaan. Jika mereka merasa mendapatkan penghargaan
yang layak, maka mereka akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi dan bisa
memberikan kontribusi yang terbaik bagi perusahaan.
Penelitian dilakukan terhadap 16 karyawan bengkel Auto Care Centre di
Cilacap, tujuannya untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kompensasi finansial
dengan kepuasan kerja, sekaligus untuk mengevaluasi keefektifan pemberian kompensasi
dalam perusahaan dan juga mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dalam perusahaan
tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengolahan data
yang digunakan ada lah dengan memberi bobot menurut skala Likert dan menggunakan
korelasi Rank Spearman. Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 5 pertanyaan mengenai
profil responden, 8 pertanyaan mengenai kompensasi finansial yang diterapkan oleh
perusahaan, dan 6 pertanyaan mengenai kepuasan kerja karyawan. Setelah itu dilakukan
pengolahan data secara kuantitatif, yaitu dengan menjumlahkan setiap alternatif jawaban,
menghitung persentasinya, melakukan analisis, kemudian menarik suatu kesimpulan lalu
melakukan uji statistik, yaitu menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Kesimpulan yang
diperoleh yaitu pemberian kompensasi finansial yang diterapkan di bengkel Auto Care
Centre dapat dikatakan sudah cukup baik, begitu juga dengan tingkat kepuasan kerja
karyawan yang sudah cukup tinggi. Hasil angka koefisien korelasi Rank Spearman sebesar
+0,83 menunjukkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang sangat kuat antara variabel
X dengan variabel Y. Selanjutnya dilakukan pengukuran untuk mengetahui besarnya variasi
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen dalam hubungan
linier dengan menggunakan koefisien determinasi. Hasil koefisien determinasi menunjukkan
bahwa sebesar 68,89% perubahan variabel Y (kepuasan kerja) yang dapat dijelaskan oleh
perubahan variabel X (kompensasi finansial), sedangkan sisanya sebesar 31,11% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.
Melihat sangat kuatnya hubungan yang ada, pihak perusahaan diharapkan
dapat mempertahankan pemberian kompensasi yang sudah dijalankan selama ini, bahkan
lebih ditingkatkan lagi. Selain itu perusahaan juga diharapkan dapat mempertahankan
kepuasan kerja karyawan agar karyawan merasa nyaman dan dapat memudahkan perusahaan
mencapai tujuan. Perusahaan harus lebih peka terhadap kebutuhan karyawan, bukan hanya
dalam pemberian kompensasi, namun dalam segala aspek kehidupan karyawan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1651 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ RIA a/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain