Computer File
Analisis pelaksanaan marketing communication mix PMI UTDC kota Bandung dan pengetahuan konsumen serta niat mendonorkan darah pada mahasiswa/i Universitas Katolik Parahyangan
PMI cabang Bandung yang berlokasi di Jalan Aceh no 79 Bandung,
merupakan salah satu badan bentukan pemerintah, yang bertindak sebagai penyedia jasa
donor darah dan tranfusi darah. Oleh karena jasa yang diberikan PMI berkaitan dengan
keselamatan atau nyawa seseorang, maka promosi dan persediaan darah yang memadai
sangat penting bagi PMI, karena hal itu akan berakibat pada kepuasan konsumen dan
reputasi PMI di mata pasien maupun calon pasiennya. Selain itu, keramahan dan pelayanan
para pekerjanya sangat mempengaruhi sikap dan persepsi konsumen terhadap PMI.
Permasalahan persediaan yang kurang di PMI adalah dampak dari
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap PMI yang kemungkinan disebabkan oleh
kurangnya publikasi dan promosi- promosi mengenai PMI dan kegiatannya yang pada
akhirnya berujung pada niat dan kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya
secara rutin.
Penulis melihat bahwa komunikasi antara PMI dan pasien tidak
bermasalah, sedangkan yang menjadi masalah adalah komunikasi antara PMI dengan
pendonor. Pendonor akan membandingkan antara benefit yang mereka dapatkan dan cost
yang harus mereka keluarkan (value) untuk mendonorkan darahnya. Jika para pendonor itu
menganggap bahwa cost yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan benefit yang
mereka dapatkan, maka kemungkinan besar mereka tidak akan tertarik untuk mendonorkan
darahnya. Yang perlu dibenahi dan dikaji lebih dalam adalah bagaimana PMI dapat
menimbulkan keinginan dan menciptakan benefit yangjauh lebih besar bagi para pendonor,
sehingga mereka mau mendonorkan darahnya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data
dengan cara observasi, menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa UNPAR di tiap fakultas,
serta melakukan wawancara dengan Humas PMI Kota Bandung. Hasil yang didapatkan
setelah penelitian dilakukan, yaitu:
Sosialisasi PMI kepada masyarakat, khususnya terhadap mahasiswa- mahasiswi UNPAR
masih kurang. Para mahasiswa belum mempunyai ketertarikan dan keinginan untuk
mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan PMI. Walaupun pengetahuan mengenai PMI
(attention) sudah cukup baik, tapi hal tersebut belum sampai pada tahap mengambil
tindakan (action). Hal ini terlihat dari hasil kuesioner bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa mereka belum pernah melakukan donor darah. Hampir seluruh
responden menyatakan bahwa mereka akan lebih berminat dan percaya akan manfaat donor
darah jika petugas medis (dokter, suster, dll) yang merekomendasikan mengenai manfaat
donor darah. Hampir seluruh responden menyatakan bahwa sebenarnya mereka percaya
terhadap manfaat donor darah bagi diri sendiri maupun orang lain. Namun pernyataan ini
berbanding terbalik dengan kenyataan hanya sedikit sekali responden yang sudah pernah
mendonorkan darahnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1679 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HAI a/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain