Computer File
Analisis perbedaan persepsi terhadap country of origin dan atribut pakaian masing-masing negara : studi pada COO Indonesia, Cina Australia, Korea, Jepang, Eropa, UK, USA, dan Hongkong
Keputusan pembelian produk pakaian oleh konsumen melalui beberapa tahap.
Melalui penelitian pendahuluan diperoleh masalah negative demand pada pakaian
dengan origin negara yang dipersepsikan negatif. Penelitian ini dibuat untuk dapat
bertahan di industri tekstil yang begitu ketat persaingannya.
Persepsi yang positif terhadap suatu obyek akan mendorong konsumen untuk
memberikan sikap yang positif pula dalam keputusan pembelian. Negara asal
(country of origin) merupakan extrinsic cues dalam membentuk persepsi di benak
konsumen. Persepsi tentang country of origin meliputi persepsi tentang Technology,
Wealth Index, Regulatory Mechanism, Government, dan Business History
(.www.brandingstrategyinsider.com). Melalui penelitian pendahuluan juga diketahui
bahwa faktor utama yang diperhatikan dalam keputusan pembelian pakaian adalah
atribut pakaian. Atribut pakaian meliputi Styling Features, Practical Consideration,
dan Individual Factors (Boone dan Kurtz,1983;174 dan Frings,2005:58-59). Studi
dilakukan kepada 21 responden mahasiswi Unpar dan Maranatha terhadap pakaian
dengan COO Indonesia, Cina, Australia, Korea, Jepang, Eropa, UK, USA, dan
Hongkong.
Penelitian ini menggunakan sumber data berupa data primer yang diperoleh
melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah
mahasiswi di Bandung. Sampel yang digunakan adalah 161 mahasiswi. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan comparative study. Teknik
sampling yang digunakan adalah judgement sampling.
menguji perbedaan persepsi mahasiswi tentang country of origin dan perbedaan
persepsi tentang atribut pakaian.
Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan tentang
persepsi dari mahasiswi terhadap country of origin dan atribut pakaian dari negara
Indonesia, Cina, Australia, Korea, Jepang, Eropa, UK, USA, dan Hongkong. COO
dan Atribut Pakaian yang dipersepsikan negatif perlu dilakukan perbaikan. COO
Indonesia dipersepsikan paling negatif di antara negara lainnya. Sedangkan, semua
Atribut Pakaian dari masing-masing COO dipersepsikan positif. Akan tetapi, Atribut
Pakaian dari COO Indonesia dipersepsikan paling rendah.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1723 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ AGU a/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain