Computer File
Perbandingan penggunaan metode First In First Out (FIFO) dengan metode Weighted Average (Rata-rata Tertimbang) dalam penilaian persediaan untuk meminimalkan besarnya pajak terutang perusahaan
Era globalisasi menyebabkan semakin ketatnya persaingan dunia usaha dan perusahaan harus semakin jeli melihat peluang-peluang yang ada untuk bertahan maupun melakukan inovasi-inovasi baru. Perusabaan dituntut pula untuk dapat secepat mungkin beradaptasi dengan lingkungan usaha yang tingkat ketidakpastiannya tinggi. Penghematan dalam berbagai bidang banyak dilakukan oelh perusahaan-perusahaan dewasa ini. Salah satu penghematan yang dapat dilakukan yaitu dengan meminimalkan pajak terutang yang harus dibayar oleh perusabaan. Pajak yang harus dibayar oleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu penggunaan metode penilaian persediaan. Ada dua alternatif metode yang diperkenankan oleh peraturan perpajakan, yaitu metode First In First Out (FIFO) dan metode Weighted Average (Rata-rata Tertimbang). Metode penilaian persediaan yang diterapkan oleh perusahaan akan mempengaruhi nilai persediaan akhir yang akan mempengaruhi harga pokok penjualan. Semakin besar harga pokok penjualan yang ada, maka semakin kecil laba usaba sebelum pajak dan semakin kecil pu1a pajak yang harus dibayar oleh perusabaan. Penggunaan metode yang berbeda akan menghasilkan perhitungan yang berbeda karena terdapat perbedaan pengalokasian harga perolehan dalam menghitung persediaan akhir. Penulis akan melakukan perbandingan antara dua metode, First In First Out (FIFO) dan Weighted Average (Rata-rata Tertimbang). dalam penilaian persediaan baban baku obat -obatan tekstil di PT. TMM untuk mnegetahui metode mana yang dapat meminimalkan pajak terutang perusahaan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusabaan yang diteliti sejelas mungkin berdasarkan data dan fakta yang dikumpu1kan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kepustakaan.
Hasil penelitian menyatakan bahwa metode yang sebaiknya digunakan perusahaan untuk meminimalkan pajak terutang adalab metode Weighted Average (Rata-rata Tertimbang), karena metode ini menghasilkan nilai persediaan akhir yang lebih kecil yang akan memperbesar harga pokok penjualan. Hal tersebut akan menyebabkan laba usaha menjadi lebih kecil dan pajak terutang pun lebih kecil.
-------------------------------------------------------------------------------------------
| Tahun | Pajak yang harus dibayar | Pajak yang harus dibayar | Selisih Pajak yang |
| | menurut metode FIFO | menurut metode Weighted | harus dibayar |
| | | Average | |
-------------------------------------------------------------------------------------------
| 2004 | 13.564.700,00 | 6.975.050,15 | 6.589.649,85 |
| 2005 | 11.986.100,00 | 6.510.200,00 | 5.475.900,00 |
-------------------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan penelitian, dengan menggunakan metode Weighted Average (Rata-rata Tertimbang), pajak terutang yang harns dibayar oleh perusahaan adalah sebesar Rp 6.975.050,15 dan pada tahun 2005 sebesar Rp 6.510.200,00. Sedangkan bila perusahaan menggunakan metode First In First Out (FIFO), pajak terutang yang harns dibayar oleh perusahaan adalah sebesar 13.564.700,00 dan pada tahun 2005 sebesar 11.986.100,00. Perusahaan dapat melakukan penghematan sebesar Rp 12.065.549,85 (Rp 6.589.649,85 + Rp 5.475.550,00) selama dua tahun.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3628 | DIG - FE | Skripsi | AKUN DEW p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain