Computer File
Peranan activity-based costing dalam menghitung biaya perolehan pasir guna menunjang pemilihan pemasok di PT. Cisangkan - Bandung
PT. Cisangkan, penghasil genteng dan block di Bandung, menghadapi persaingan usaha yang ketat sehingga selalu berusaha meningkatkan kemampuannya untuk memproduksi genteng dan block yang terdiferensiasi dan berkualitas tinggi. Kemampuan ini dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan dalam memilih pemasok bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Salah satu pemilihan pemasok yang sangat berpengaruh terhadap kualitas produk akhir dan aktivitas-aktivitas perolehan yang timbul dalam perusahaan adalah pemilihan pemasok pasir. Perusahaan oleh karenanya memerlukan informasi yang akurat mengenai biaya perolehan pasir dari setiap pemasok guna meuunjang pemilihan pemasok yang tepat.
Metode penelitian yang digunakan dalarn skripsi ini adalah metode penelitian deskriptif analitis mengenai perhitungan biaya perolehan pasir menurut activity based costing dan penggunaan hasil perhitungan itu untuk menunjang pemilihan pemasok di PT. Cisangkan. Data dikumpulkan, diolah, dan dianalisis yang kemudian dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan dan memberikan saran yang diperlukan. PT. Cisangkan selama ini memilih pemasok pasir berdasarkan empat persyaratan yang secara kuantitatif hanya memperhitungkan komponen harga beli dan biaya angkut. Setiap pemasok yang menyetujui empat persyaratan tersebut dipilih untuk memenuhi kebutuhan pasir perusahaan karena dianggap menimbulkan biaya perolehan pasir per m3 yang sama. Saat ini ada tiga pemasok pasir Cimalaka yang dipilih oleh perusahaan, yaitu M, BA, dan TB. Selama Agustus 2004 - Oktober 2004 biaya perolehan pasir Cimalaka per m3 dari M, BA, dan TB meuurut perusahaan adalah sama, yaitu Rp. 55,000. Pemilihan pemasok pasir berdasarkan empat persyaratan perusahaan tidaklah tepat karena setiap pemasok yang menyetujui empat persyaratan tersebut belum tentu meuimbulkan total biaya perolehan pasir per m3 yang sama, sebab setiap pemasok mungkin memiliki karakteristik yang berbeda dan mengkonsumsi aktivitas-aktivitas perolehan dalam proporsi yang berbeda pula. Oleh karena itu, biaya perolehan pasir dibebaukan ke setiap pemasok yang dipilih dengan menggunakan activity-based costing sehingga diperoleh total biaya perolehan pasir per m3 dari setiap
pemasok tersebut. Selama Agustus 2004 - Oktober 2004 total biaya perolehan pasir
Cimalaka per m3 dari M, BA, dan TB bertrnut-turut adalah Rp. 55,586.69; Rp. 55,697.27;
Rp. 57,28l.45. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan urutan pemasok yang meuimbulkan
total biaya perolehan pasir Cirnalaka per m3 yang paling rendah ke yang paling tinggi
berturut-turut adalah M, BA, dan TB. Informasi biaya perolehrui pasir menurut activity-based costing diharapkan dapat digunakan oleh PT. Cisangkan untuk menunjang pemilihan pemasok yang lebih baik di masa yang akan datang. Informasi tersebut sebaiknya digunakan bersarnaan dengan informasi finansial dan nonfinansial lainnya guna menunjang penrilihan pemasok yang tepat, antara lain menghentikan kerja sama dengan pemasok yang meuimbulkan total biaya perolehan pasir per m3 yang tinggi walaupun pemasok tersebut menyetujui empat persyaratan perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3813 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SIS p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain