Computer File
Pemeriksaan operasional atas fungsi produksi dalam upaya meningkatkan ketepatan waktu penyelesaian order produksi : studi kasus pada CV. X
Saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat melaksanakan seluruh kegiatannya dengan
efektif dan efisien karena persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat. Hal ini perlu
dilakukan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan juga untuk
mempersiapkan diri menghadapi era perdagangan bebas. Untuk itu, kepuasan pelanggan
merupakan faktor penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan dalam memenangkan
persaingan. Kepuasan pelanggan dapat dicapai dengan menghasilkan produk dengan kualitas
baik, dengan harga yang kompetitif, dan penyelesaian produksi yang tepat waktu sehingga
pengiriman barang dapat dilakukan pada tanggal yang telah disepakati bersama antara
perusahaan dan buyer.
Untuk mengetahui apakah suatu proses produksi telah dilaksanakan dengan efektif
dan efisien, perlu dilaksanakn pemeriksaan atas pengendalian intern yang diterapkan dalam
kegiatan tersebut. Bila suatu perusahaan telah memiliki suatu pengendalian intern yang cukup
memadai maka seharusnya perusahaan tersebut telah mampu menjamin pelaksanaan proses
produksi seperti yang direncanakan oleh perusahaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, dalam
skripsi ini penulis menekankan penelitiannya pada pemeriksaan operasional atas fungsi produksi
untuk mencapai ketepatan waktu penyelesaian order produksi pada CV. X, sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang tekstil.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, diperoleh temuan bahwa
keterlambatan penyelesaian order produksi disebabkan oleh tiga faktor, yaitu manusia, mesin,
dan metode. Faktor mesin merupakan faktor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap
keterlambatan penyelesaian order produksi. Komponen yang menyebabkan keterlambatan dari
faktor manusia adalah karyawan yang lalai dan tidak disiplin, kurang terampil dan kurang
pengalaman, dari faktor mesin adalah mesin rusak dan tidak tersedianya jenis mesin untuk
dyeing, sedangakan dari faktor metode adalah layout penempatan mesin-mesin yang terlalu
berdekatan, tidak adanya inspeksi di setiap tahap produksi, tidak dibuat dan digunakannya
jadwal produksi, lembar kerja produksi, dan do1.'1nnentasi proses produksi, serta laporan tantang
keterlambatan produksi.
Berdasarkan data selama periode September hingga Desember 2007, perusahaan
menderita kerugian dengan timbulnya biaya-biaya tambahan seperti adanya opportunity cost
sebesar Rp 30.233.737,- dan biaya upah lembur karyawan untuk mengejar pesanan yang
terlambat sebesar Rp 4.910.895,95 yang diakibatkan dari terjadinya keterlambatan penyelesaian
order produksi.
Untuk itu, penulis memberikan beberapa saran sebagai alternatif langkah perbaikan
yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menekan kemungkinan terjadinya
keterlambatan penyelesaian order produksi yang disebabkan oleh faktor-faktor diatas.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4370 | DIG - FE | Skripsi | AKUN NAN p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain