Computer File
Pemeriksaan operasional atas penjualan kredit dan penaggihan piutang untuk meningkatkan kolektibilitas piutang dagang : studi kasus pada PT X
Setiap perusahaan pasti memiliki beberapa bagian yang berbeda-beda tetapi
saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Bagian-bagian tersebut antara
lain: bagian penjualan, pembelian, persediaan, produksi, keuangan, dan lain-lain.
Kelancaran bagian-bagian tersebut akan sangat bergantung pada bagian penjualan
karena perusahaan melakukan penjualan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan
yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai bagian-bagian lainnya.
Penjualan dibagi menjadi dua bagian yaitu tunai dan kredit. Penjualan kredit
dapat menimbulkan piutang dan dapat menghambat pendapatan perusahaan jika
penagihan piutang tidak berjalan lancar dan menyebabkan tingkat kolektibilitas
piutang dagang di perusahaan tersebut menjadi buruk. Jika hal tersebut terjadi secara
terus-menerus akan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian bahkan
kebangkrutan. Oleh karena itu, penulis memilih PT X sebagai objek penelitian
karena hampir seluruh penjualan yang dilakukan oleh PT X merupakan penjualan
kredit. Selain itu, kebijakan dan prosedur penjualan kredit dan penagihan piutang
perusahaan pun perlu diperiksa untuk mengetahui apakah kebijakan dan prosedur
tersebut dapat meningkatkan kolektibilitas piutang dagang perusahaan atau tidak.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif analisis yaitu
suatu metode yang mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data mengenai suatu
objek sehingga dapat memperjelas gambaran objek yang diteliti. Penulis melakukan
analisis kualitatif dengan memahami kebijakan dan prosedur penjualan kredit dan
penagihan piutang perusahaan. Selain itu, penulis juga melakukan analisis kuantitatif
dengan cara menghitung rasio dan menggunakan data pengumuran piutang. Hasilnya
akan dibandingkan dengan kebijakan perusahaan untuk mengetahui apakah tingkat
kolektibilitas piutang dagang perusahaan telah sesuai dengan kebijakan yang ada
atau tidak.
Setelah penulis melakukan analisis, diperoleh hasil bahwa masih tingginya
jumlah piutang yang tertunggak atau rendahnya tingkat kolektibilitas piutang dagang
perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan rata-rata periode tagih sebesar 73
hari untuk pelanggan besar dan 36 hari untuk pelanggan kecil. Hal ini menyebabkan
perputaran piutang perusahaan menjadi lebih kecil yaitu 4.96 kali untuk pelanggan
besar dan 10.14 kali untuk pelanggan kecil. Selain itu tingginya jumlah piutang yang
tertunggak yaitu sebesar Rp 669,487,429.00 untuk pelanggan besar dan kecil.
Rendahnya kolektibilitas piutang dagang tersebut terutama disebabkan karena
kebijakan penjualan kredit dan penagihan piutang perusahaan yang masih longgar.
Oleh karena itu, penulis mencoba memberi saran agar pemilik lebih
memperketat kebijakan penjualan kredit dan penagihan piutang perusahaan. Selain
itu, pemilik juga sebaiknya membuat kebijakan dan prosedur formal tertulis dan
menghilangkan perangkapan tugas yang dilakukan oleh bagian akuntansi dan
keuangan. Semoga saran-saran yang diberikan penulis dapat bermanfaat bagi
perusahaan agar perusahaan dapat mengoperasikan bagian penjualannya dengan
lebih baik lagi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4496 | DIG - FE | Skripsi | AKUN GUN p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain