Computer File
Pelaksanaan prosedur fraud detection untuk menemukan kemungkinan kecurangan pada siklus pembelian dan perolehan : studi kasus pada Proyek K di PT Pangansari Utama
Negara Indonesia berada di peringkat 111 sebagai negara terkorup di dunia.
Berdasarkan peringkat yang sudah dikeluarkan tersebut, Indonesia dianggap sebagai negara
yang memiliki budaya untuk melakukan korupsi. Korupsi tersebut merupakan salah satu
bentuk kecurangan. Fraud atau kecurangan sering terjadi di dalam suatu perusahaan. Bentuk
kecurangan yang sering terjadi di dalam sebuah perusahan adalah pencurian atas aset
perusahaan dan tindakan untuk memanipulasi laporan keuangan. Hampir tidak mungkin bagi
perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaannya terbebas dari kecurangan. Perusahaan
dapat meminta auditor untuk melakukan pemeriksaaan terhadap perusahaan untuk
menemukan kecurangan. Auditor memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa di
dalam laporan keuangan klien tidak terdapat salah saji yang diakibatkan oleh kesalahan
maupun kecurangan.
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan prosedur
fraud detection dapat menemukan indikasi-indikasi kecurangan di dalam siklus pembelian
dan perolehan untuk unit kerja proyek K. Tujuan penelitian ini adalah menemukan indikasi-indikasi
kecurangan di dalam siklus pembelian dan perolehan perusahaan dan membuktikan
apakah indikasi-indikasi kecurangan yang ditemukan tersebut telah menimbulkan fraud. Teori
yang digunakan adalah teori yang berhubungan dengan audit, pengendalian intern, fraud,
dan siklus pembelian. Ruang lingkup penelitian dibatasi hanya untuk menemukan
kecurangan dalam bentuk pencurian aset perusahaan.
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis yaitu sebuah metode penelitian yang memiliki tujuan untuk memberikan
gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti untuk kemudian ditarik kesimpulan. Data
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan teori untuk ditarik kesimpulan. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari penelitian lapangan dan
penelitian kepustakaan.
Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa manajemen dalam unit kerja
proyek K telah mengerti dengan benar tentang risiko fraud yang mungkin terjadi dalam
perusahaan. Kemungkinan kecurangan yang mungkin terjadi dalam bentuk pencurian aset
dapat dikatakan tidak ada, hanya terdapat satu kemungkinan yaitu adanya kecurigaan
terhadap manajemen bahwa manajemen memiliki kekuatan untuk mengontrol karyawan
yang memiliki hak akses. Dari hasil analisis pengendalian intern perusahaan telah
menjalankan program pengendalian intern dengan baik dan memiliki kekuatan untuk
pengendalian intern yang diterapkan dalam siklus pembelian dan perolehan. Tetapi masih terdapat beberapa kelemahan dalam pengendalian intern yang diterapkan. Di dalam kegiatan pembelian dan perolehan tidak terdapat kecurangan dalam bentuk pencurian aset, pembelian fiktif dan pembelian tanpa otorisasi. Berdasarkan hasil yang telah ditemukan tersebut, penulis menyarankan agar perusahaan meningkatkan kinerja dari pengendalian intern yang telah diterapkan yaitu dengan membentuk komite audit untuk membantu kinerja dewan
direksi, melaksanakan program mandatory vacation/ wajib cuti bagi karyawan dan
menjalankan program whistle blowing untuk membantu mencegah terjadinya fraud.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4585 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SAN p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain