Computer File
Implementasi kebijakan luar negeri Indonesia dalam South-South Cooperation (2004-2006)
South-South cooperation adalah kerjasama antar negara selatan yang
bertujuan untuk mengurangi interdependensi dan dominasi yang dilakukan oleh negara utara yang dapat menghambat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan Negara selatan termasuk Indonesia. Dengan tujuan yang ingin dicapai oleh South-South cooperation tersebut, maka Indonesia mulai memprioritaskan salah satu kebijakan luar negerinya ke dalam South-South cooperation. Pada tahun 1955-1964 Indonesia ikut berpartisipasi kedalam tiga forum kerjas3ma yang mrnjadi pencetus South-South cooperation, yaitu menjadi tuan rumah dari Konferensi Asia-Afrika (KAA), salah satu pendiri Gerakan NonBlok (GNB) dan menjadi salah satu anggota dari G-77. Pada tahUn 1964-2004, keaktifan Indonesia dalam South-South cooperation semakin menurun. Tetapi tidak demikian pada tahun 2004. Kebijakan luar ncgeri Indonesia dalam South-South cooperation kembali aktif Oleh karena itu dalam penelitian ini akan menjelaskan mengenai bagaimana implementasi kebijakan luar negeri Indonesia dalam South-South cooperation pada tahun 2004-2006. Teori utama yang digunakan untuk menjelaskan penelitian ini adalah teoti
mengenai kebijakan luar negeri. Beberapa teori kebijakan luar negeti yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh K.J Holsti, James N. Rosenau, Lentner dan Christopher Hill. Melalui teori mengenai kebijakan luar negeri ini, maka dapat dijeJaskan mengenai implementasi kebijakan luar negeri Indonesia sesuai dengan visi, orientasi, strategi dan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia. Sedangkan perspektif dan teori lain untuk mendukung penelitian ini adalah perspektif globalisme untuk menjelaskan pembagian negara dunia, teori dependensi Andre Gunder Frank untuk menjelaskan interdependensi dan dominasi antara negara utara dan selatan, dan teori interaction of states yang dikemukakan oleh Holsti untuk menjelaskan mengenai kerjasama antar negara selatan.
Berdasarkan latar belakang keterlibatan indonesia dalam South-South
cooperation, teoti yang mendukung kebijakan luar negeri Indonesia dalam South-South cooperation, serta data-data yang diperoleh, maka kebijkaan luar negeri Indonesia pada masa pemetintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2006) kembali aktif dalam South-South cooperation. Kebijakan luar negeri Indonesia dalam South-South coopemtion terimplementasi dalam beberdpa rangkaiam peristiwa penting, yaitu dalam Gerakan Non-Blok (GNB), peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang ke 50 tahun, Millenium Develoment Goals (MDGs), Second South Summit, Pertemuan ke-25 para Menteri Luar Negeri Group 15 (25th Meeting of Ministers of Foreign Afairs of the G-15), dan Konferensi Tingkat Tinggi kelima Developing-B. Dimana dalam masing-masing implementasi kebijakan luar negeri ini telah memberikan kontribusi yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan baik di Indonesia maupun negara selatan lainnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13369 | DIG - FISIP | Skripsi | HI UTA i/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain