Computer File
Konflik di Kosovo pada tahun 1998-1999 menurut pemikiran Thomas Hobbes
Di dalam Hubungan Internasional terdapat aktor negara maupun aktor non
negara yang melakukan berbagai bentuk hubungan seperti kerjasama, persaingan,
bahkan hubungan tersebut dapat menjadi konflik. Kodik dapat terjadi karena adanya
perbedaan kepentingan satu sama lain, dan konflik dapat terjadi antar negara seperti
antar negara tetangga yang disebabkan oleh masalah perbatasan tetapi ada juga konflik
yang terjadi di dalam negara itu sendii antara kelompok-kelompok yang ada dalam
suatu negara. Seperti yang tejadi di Republik Federal Yugoslavia tepatnya di Propinsi
Kosovo yang termasuk di dalam wilayah Serbia. Konflik yang terjadi di Kosovo ini
merupakan konflik etnis yaitu antara etnis Serbia dengan etnis Albania. Eskalasi
konflik ini semakin meningkat pada tahun 1998 di mana masing-masing etnis berusaha
saling melenyapkan satu sarna lain sehingga manusia menjadi serigala bagi manusia
lain (Homo Homini Lupus). Dengan kata lain harus dilihat bagaimana konflik yang
terjadi di Kosovo pada tahun 1998-1999 menurut pemikiran Thomas Hobbes.
Setiap konflik yang terjadi mempunyai tujuan yang diinginkan oleh kelompok
yang bersangkutan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami
konflik yang terjadi di Kosovo menurut pemikiran salah satu tokoh politik yaitu
Thomas Hobbes.
Di dalam penelitian untuk memahami konflik yang terjadi di Kosovo menurut
pemikiran Thomas Hobbes sangat penting untuk mengetahui inti dari pemikiran
Thomas Hobbes yang terdapat di dalam bukunya yang berjudul Leviathan. Di
samping itu perlu juga untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan
konflik dan sejauh mana tingkat konflik yang terjadi di Kosovo.
Kawasan Balkan memang selalu dikenal dengan tempat yang sarat dengan
konflik antar etnis begitu juga yang terjadi di Kosovo. Di dalam pemikiran Thomas
Kobbes di dalam kehidupan terdapat adanya suatu keadaan alamiah di mana manusia
pada dasarnya memiliki rasa takut yang besar di dalam dirinya dan manusia memiliki
sifat egois yang tinggi. Hal ini dapat dilihat di dalam konflik di Kosovo di mana
Kosovo merupakan tempat yang memiliki arti penting bagi kedua belah pihak dan ada
rasa takut apabila Kosovo dimiliki oleh salah satu etnis tersebut sehingga
menimbulkan perselisihan satu sama lain di mana every man against every man yang
mengakibatkan manusia saling berusaha untuk menghancurkan satu sama lain
sehingga menimbulkan ethnic cleansing dan genocide di mana etnis Serbia berusaha
untuk melenyapkan etnis Albania dan membentuk Yugoslavia hanya untuk didiami
oleh etnis Serbia. Untuk itu diperlukan kontrak sosial yang dapat menciptakan
keamanan di dalam suatu komunitas bersama oleh absolute power yang akan
menjamin keamanan setiap individu dengan syarat individu tersebut harus
rnenyerahkan hak-hak pribadinya kepada absolute power. Absolute power dapat
dikatakan seseorang atau dewan yang memiliki kekuasaan nenuh di dalam masyarakat
dan akan memberikan rasa aman serta menciptakan masyarakat yang sejahtera di
dalam suatu komunitas masyarakat tersebut. Dalam konflik di Kosovo ini Slobodan
Milosevic menciptakan suatu negara yang dapat memberikan rasa aman bagi etnis
Serbia dengan tujuannya yaitu Greater Serbia di mana menjadikan Republik Federal
Yugoslavia hanya didiami oleh satu etnis saja yaitu etnis Serbia.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14467 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG AGU k/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain