Computer File
Studi pengaruh perubahan tata guna lahan menggunakan Low Impact Development (LID) terhadap besaran banjir
Dengan berjalannya waktu, suatu daerah akan mangalami perubahan, misalnya perkembangan suatu kawasan pcmukiman. Dengan adanya pembahan tata guna lahan maka akan mempengaruhi siklus hidrologi lahan lersebul sehingga mempengaruhi besamya limpasan yang
terjadi. Dad peneiitian, upaya para engineers dalam membangun fasilitas-fasilitas drainase untuk mengalur aliran lidak sepenuhnya efektif didalam mengontrol debit aliran dan tidak jarang mempengaruhi kualitas air. Untuk itu telah dibuat suatu konsep perencanaan pembangunan yaitu konsep Low Impact Development (LID) untuk meminimalkan pengaruh buruk yang teljadi akibat
pembangunan dengan strategi agar didalam perencanaan sualu pembangunan siklus hidrologi tetap terjaga keseimbangannya.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap besamya debit banjir maka perlu dilakukan analisis debil banjir. Dalam skripsi ini, akan digunakan software TR-55 (Technical Release-55) untuk memodelkan hujan-limpasan yang dibantu dengan AreView
GIS untuk mempermudah analisa spasial yang akan dilakukan.
Hasil pemodelan hujan-limpasan dengan TR-55 yang dibantu dengan GIS menunjukkan perubahan debit dad kondisi alami dimana dianggap keseluruhan area berupa hutan sebesar 20,19 m3/s menjadi 61,39 m3/s pada kondisi Cigulung-Maribaya tahun 2001. Adanya upaya konservasi
dengan menggunakan konsep LID pada Peta Cigulung-Maribaya tahun 2001 yaitu 50%
tegalan/ladang menjadi kebun campuran, didapatkan penurunan debit banjir menjadi 47,93 m3/s.
Debitnya berkurang sebesar 13,46 m3/s (21,92%) dari kandisi eksisting. Hasil simulasi ini adalah
yang paling baik diantara dua simulasi lainnya yakni dengan upaya 70% tegalan/ladang menjadi
perkebunan dengan debit sebesar 49,37 m3/s dan perubahan 20% lahan kedap air pada kawasan perumahan sebesar 54,45 m3/s. Oleh karena itu, sebaiknya dalam perencanaan suatu pembangunan hendaknya ditelaah terlebih dahulu area mana yang patut dikembangkan dan yang dipelihara (konservasi). Schingga diharapkan dengan konsep LID ini, debit banjir menjadi lebih terkontrol,
area menjadi lebih hijau, kebutuhan akan saluran drainase dapat terkurangi, dan siklus hidrolagi
dapat terjaga keseimbangannya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15409 | DIG - FTS | Skripsi | HIDR UNT s/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain