Computer File
Studi alternatif penyediaan air bersih di kawasan Primer Gedebage Kota Bandung
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang pesat perkembangannya. Namun,
perkembangan ini tidak didukung dengan perbaikan dan pembangunan fasilitas umum
sehingga kegiatan hanya terpusat di pusat kota saja. Agar arus kegiatan tidak menuju pada
suatu wilayah saja, maka diperlukan pengembangan fasilitas di wilayah yang relatif lambat
perkembangannya. Salah satu alternatifnya adalah dengan membangun kawasan primer
Gedebage, yang terletak di wilayah timur kota Bandung. Pengembangan kawasan Gedebage
ini meliputi pembangunan perumahan, fasilitas sosial, fasilitas jasa, fasilitas komersial dan
ruang terbuka hijau. Salah satu faktor penting tercapainya rencana kawasan pusat primer
Gedebage adalah penyediaan kebutuhan air bersih.
Wilayah Gedebage merupakan salah satu wilayah yang mengalami kesulitan air bersih
pada saat musim kemarau dan saat musim penghujan tidak dapat menampung air yang
mengalir ke wilayah tersebut. Selain itu, kualitas air yang ada juga menjadi masalah
mengingat wilayah Gedebage merupakan wilayah yang dekat dengan seklor industri. Saluran
air yang ada tidak dapat digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari -hari. Dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih di kawasan primer Gedebage, diperlukan sumber air
permukaan dari sungai-sungai terdekat atau di sekitar kawasan primer Gedebage.
Kawasan primer Gedebage dengan luas ±712 ha membutuhkan air sebanyak 0,38 m^3/ s.
Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih dapat menggunakan sumber air permukaan dari
sungai-sungai yang ada di sekitar Gedebage yaitu, sungai Cipamokolan, sungai Cijalupang,
sungai Cinambo dan debit limpasan daerah selatan diversi Cinambo. Jumla h kete rsediaan air
d ari sumber air permukaan sungai-sungai yang ada di sekitar Gedebage adalah 0,019 m3/s.
Dari jumlah ketersediaan air yang ada, kebutuhan air di kawasan Gedebage tidak dapat
terpenuhi . Untuk meningkatkan jumlah ketersediaan air dapat digunakan kolam tampungan.
Dalam analisa kolam tampungan memperhitung kan debit limpasan sebagai inflow, potensial
evapotranspirasi dan perkolasi sebagai kehilangan air. Kolam tampungan yang direncanakan
ada 2 dengan luas kolam 1 15 ha dan luas kolam 2 10 ha. Kolam 1 menggunakan sumber air
dari sungai Cinambo. Kolam 2 menggunakan sumber air dari sungai Cipamokolan, sungai
Cijalupang dan debit limpasan daerah selatan diversi Cinambo. Jumlah kete rsediaan air
setelah menggunakan kolam tampungan adalah 0,061 m^3/s. Adanya peningkatan jumlah
ketersediaan air tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan air sehingga dalam pemenuhan
kebutuhan air perlu mengambil air dari sungai di luar kawasan Gedebage.
Kata Kunci: Kebutuhan Air, Debit Andalan 90%, Kolam Tampungan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15485 | DIG - FTS | Skripsi | HIDR KAD s/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain