Computer File
Studi eksperimental sifat mekanik beton berserat bambu apus dengan kuat rencana 20 MPa
Beton kuat terbadap tekan tetapi lemah terhadap tarik. Usaha untuk memperbaiki kuat tarik
beton dengan menggunakan serat, yang berfungsi sebagai tulangan mikro, pada campuran beton.
Dalam kajian ini, serat yang digunakan adalah serat bambu apus. Keunggulan bambu sebagai
bahan konstruksi adalah memiliki kekuatan tarik yang cukup tinggi namun ringan, cepat dalam
pengerjaan, mudah didapat dan murah. Karena belum adanya kajian mengenai beton berserat
bambu, mendorong kajian ini untuk meneliti sifat mekanik beton berserat bambu apus.
Karakteristik yang dievaluasi khususnya adalah besaran-besaran mekanik yang diperoleh
melalui pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, kuat geser dan kuat lentur. Proporsi serat bambu
dalam campuran divariasikan menjadi empat jenis yaitu 0%, O.5%, 0.75%, dan 1.0% dengan
dimensi panjang 2 cm, lebar 2 mm dan tebal 1 mm. Benda uji yang digunakan untuk pengujian
kuat tekan dan kuat tarik belah adalah silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30cm
berjumlah 9 buah untuk setiap jenis variasi serat. Untuk pengujian kuat geser digunakan balok
dengan ukuran panjang 22cm, Iebar llcm dan tinggi llcm berjumlah 6 buah untuk setiap jenis
variasi serat. Sedangkan untuk pengujian kuat lentur digunakan balok dengan dimensi panjang
80cm,lebar 1Scm dan tinggi 20cm berjumlah 3 buah untuk setiap variasi serat. Pengujian kuat
tekan, kuat tarik belah dan kuat geser dilakukan pada umur beton 7 hari, 14 hari dan 28 hari
sedangkan untuk pengujian kuat lentur dilakukan pada umur beton 28 hari.
Dari basil pengujian diketahui bahwa tetjadi penurunan kuat tekan sebesar 41% untuk
variasi serat O,5% , 17,28% untuk kadar 0,75% dan 34,27% untuk kadar 1,0% terhadap beton
tanpa serat. Akan tetapi dengan penambahan serat bambu menyebabkan pada umur awal beton
memiliki peningkatan kekuatan tekan yang lebih cepat dari pada beton normal. Sedangkan dari uji
kuat tarik belah didapat kenaikan 0,99% untuk kadar serat 0,75% tetapi terjadi penurunan sebesar
13,77% dan 8,77% untuk kadar serat O,5% dan 1,0% terhadap beton tanpa serat. Sedangkan dari
hasil analisa menggunkana korelasi hubungan kuat tarik belah dengan kuat tekan didapatkan
bahwa kuat tarik belah beton berserat lebih besar dari pada beton tanpa serat bila kuat tekan beton
berserat dan beton tanpa serat sama besar. Dari hasil uji kuat geser didapat peningkatan sebesar
38,64%, 37,99% dan 10,94% untuk kadar serat O.5%, 0.75% dan 1.0% terhadap beton tanpa serat.
Kuat geser maksimurn dihasilkan oleh kadar serat O,54%. Dari basil analisa uji kuat lentur
diketahui bahwa terjadi peningkatan kuat lentur untuk beton berserat dari pada beton tanpa serat
bila kuat tekan beton berserat dan beton tanpa serat sama besar.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15728 | DIG - FTS | Skripsi | STR TEJ s/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain