Computer File
Terapan nilai-nilai Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam rancangan Masjid Salman ITB
Masjid Salman ITB mempunyai bentuk yang berbeda dengan masjid pada umumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk atap yang tidak berkubah atau tajug melainkan dengan atap datar, dan juga minimnya ornamen yang menghiasi eksterior maupun interior. Menurut perancangnya perbedaan tersebut merupakan ijtihad dalam menerapkan kandungan nilai-nilai AI-Qur'an dan As-Sunnah kedalam sebuah masjid. Ketentuan dasar secara fisik yang menjadi kewajiban ialah menghadap kiblat dan bershaf.
Masjid Salman berorientasi ke kiblat dan dapat diakses dari semua arah kecuali arah kiblat. Mempunyai tiga unit: ruang shalat (Haram) sebagai unit utama, serambi dan ruang
pelengkap sebagai unit tambahan. Haram berbentuk persegi dengan proporsi ketinggian 2 x (1:1,6), berstruktur bebas kolom dan beratap datar dengan talang air hujan yang melengkung
yang sering dianggap masyarakat sebagai analogi tangan berdoa. Penutup plafon, lantai dan dindingnya menggunakan kayu serla terdapat mezzanine berfungsi tempat shalat
perempuan. Mendapatkan sinar matahari secara tidak langsung dikarenakan adanya serambi sebagai pereduksi sinar matahari dan sebagai elemen sirkulasi udara. Terapan nilai AI-Qur'an dan As-Sunnah pada Masjid Salman diantaranya Bentuk massa yang berorientasi ke kiblat, hal ini dapat dilihat dari atap yang tidak memusat (kubah/tajug), adanya Mihrab sebagai focal point di dinding kiblat. Haram bebas kolom, merupakan terapan hadis yang menyatakan shaf shalat harus lurus dan rapat sedangkan kolom menyebabkan tidak lurus atau bahkan memutuskan shaf. Non-ornamen pada interior maupun eksterior dikarenakan pada AI-Qur'an menyatakan bahwa segala sesuatu jangan berlebihan dan ornamen dianggap sebagai elemen yang berlebihan. Penutup plafon, lantai dan dinding menggunakan kayu merupakan terapan hadis segala sesuatu jangan mubazir,
kayu merupakan elemen yang mudah dan murah perawatannya. Terdapat mezzanine sebagai ijtihad sebuah hadis, shaf terbaik perempuan ialah paling belakang dan hal itu merupakan pemecahan dari masalah pemisahan area pria dan perempuan. Sedangkan Paradigma masyarakat yang menyatakan bahwa atap lengkung sebagai analogi tangan berdoa merupakan kekeliruan dalam menafsirkan bentuk.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17720 | DIG - FTA | Skripsi | ARS NAS t/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain