Computer File
Kajian prinsip - prinsip arsitektur eklektik pada GKI Bethel
Arsilektur Eklektik muncul karena disebabkan rasa sentimen dan nostalgia pada
keindahan langgam masa lampau. Mengulang keindahan unsur-unsur klasik dan dipadukan
beberapa atau diterapkan secara utuh. Selain karena kejenuhan pola klasik lama juga karena
semakin ban yak pilihan untuk digabungkan atau diulang tetapi dalam pola, konsep, bentuk baru.
Di Indonesia sendiri paham eklektisme sering sekali diterapkan dalam mendesain
bangunan dan menunjukkan gejala perkembangan yang berarti. Pada abad XIX, arsitektur modern
di Indonesia diwarnai oleh kebangkitan kembali gaya klasik masa lampau, ditandai dengan dengan
ketidakpastian gaya. Dalam masa tersebut, arsitektur Neo-Klasik dan Eklektisme banyak
diterapkan terutama untuk bangunan penting bagi orang-orang Belanda seperti misalnya gereja.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba mendeskripsikan bagaimana lahirnya dan apa yang
dimaksud dengan Arsitektur Eklektik. Paham eklektisme yang dibahas adalah paham eklektisme
yang berhubungan dengan arsitektur khususnya, namun tidak menutup kemungkinan untuk
membahas eklektisme di bidang lain yang dapat dibahas secara umum.
Analisa dilakukan pada bangunan GKI Bethel, Wastukencana, Bandung. Dalam analisa
ini dapat dilihat pengaruh prinsip-prinsip Arsitektur Eklektik yang terdapat pada desain bangunan.
Dari hasil analisa terbukti bangunan ini dapat digolongkan pada Arsitektur Eklektik karena
langgam arsitekturnya merupakan perpaduan dari unsur-unsur Arsitektur Romanesque,
Hindia-Belanda, Art-deco dan lokal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17754 | DIG - FTA | Skripsi | ARS FEB k/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain