Computer File
Pengaruh penambahan elemen-elemen baru terhadap bangunan konservasi Bio Farma Bandung
Perawatan dalam kaitannya dengan konservasi bangunan adalah usaha untuk memelihara dan melindungi keotentikan dan makna dari bangunan bersejarah tersebut dari gangguan dan kerusakan, agar dapat digunakan pada saat sekarang maupun yang akan datang.Selain itu, bangunan lama mempunyai material, konstruksi, dan sistem bangunan yang sudah berpuluh-puluh tahun umurnya sehingga menuntut perlakuan yang sesuai.
Perawatan dalam hubungannya terhadap konservasi bangunan Bio Farma Bandung mengkaji hal-hal yang mempengaruhi kelestarian bangunan tersebut. Saat ini bangunan Bio Farma mengalami pemasangan beberapa elemen baru, seperti dinding partisi, panel kayu, wall paper, karpet, lantai keramik, air conditioner, plesteran, dan instalasi listrik. Adanya penambahan elemen baru dalam suatu bangunan konservasi menuntut pertimbangan yang mantap terlebih dahulu untuk menganalisa segala dampak yang akan ditimbulkan. Pada dasarnya penambahan elemen baru dilakukan untuk memelihara bangunan konservasi (protecting the fabric), menonjolkan nilai-nilai sejarah bangunan tersebut (reveal the significance), dan membuat bangunan berfungsi lebih baik (making place use full).
Setiap elemen baru dikaji dengan mempertimbangkan alasan pemasangan, teknik pemasangan, pemilihan material, kemudahan perawatan, dan kecocokan visual terhadap ciri-ciri arsitektur bangunan tersebut. Ditarik kesimpulan bahwa beberapa elemen baru ditambahkan dengan alasan :
Tuntutan dari company image, seperti pemasangan panel kayu, wall paper, lantai keramik, karpet, dan air conditioner. Penambahan elemen baru untuk kategori ini sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan namun pemasangannya harus memperhatikan dampak jangka panjang terhadap bangunan eksisting.
Tuntutan kebutuhan aktivitas, seperti penambahan dinding partisi, instalasi listrik, dan penambahan handrail pada area tangga. Elemen baru yang ditambahkan ini dapat menambah nilai guna bangunan konservasi.
Upaya perawatan bangunan yaitu dengan memberi plesteran ulang pada bangunan, namun plesteran yang digunakan berbeda dengan plesteran awal yaitu adukan bata dan kapur sehingga sifat porous bangunan hilang, hal ini dapat mempengaruhi fisik bangunan.
Jadi, beberapa penambahan elemen baru dapat meningkatkan nilai guna bangunan konservasi namun banyak juga yang memberikan dampak buruk terhadap pelestarian bangunan. Semakin sedikit intervensi yang dilakukan pada bangunan konservasi maka kelestarian bangunan tersebut akan makin terjaga.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17969 | DIG - FTA | Skripsi | ARS CHR p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain