Computer File
Akustik ruang kebaktian utama GKI Coyudan Surakarta
Dalam kegiatan ibadah di gereja, ruang kebaktian merupakan tempat sarana berkomunikasi (verbal, musik dan emosional) diantara pendeta, pemusik, paduan suara, jemaat, dll. Pendeta mengkomunikasikan kotbahnya kepada jemaat, Pemimpin liturgi berkomunikasi dengan para pemain musik dan mengajak jemaat bernyanyi dalam lagu-lagu pujian. Pemain musik mengkomunikasikan nada-nada suara dari instrument musik untuk secara simultan menambah pengalaman beribadah secara emosional, dan lain-lain. Gereja Gereja GKI Coyudan ini merupakan gereja Kristen yang cukup lama berdiri di kota solo. Selain itu, bentuk bangunan keseluruhan secara fisik bangunan Gereja GKI ini masih berbentuk bangunan yang kotak. Hal ini membutuhkan pengolahan akustik tertentu untuk mencapai kualitas akustik yang maksimal. Oleh karena itu tanpa pengolahan akustik yang baik, kualitas akustik pada ruang kebaktian Gereja GKI ini belum maksimal, bahkan dapat mengganggu kenyamanan audial selama kebaktian berlangsung, baik untuk jemaat gereja ini sendiri maupun lingkungan di sekitar gereja. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji Kualitas akustik ruang kebaktian utama, pengaruh bentuk ruang terhadap kualitas akustik yang tercipta, serta bagaimana penanggulangan cacat akustik serta unwanted sound yang ada pada ruang kebaktian Gereja GKI Coyudan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang berupa analisis terhadap hasil perhitungan waktu dengung ruang dan hasil pengukuran intensitas suara pada saat kebaktian berlangsung dan pada saat gereja kosong untuk mendeskripsikan serta menganalisis kondisi akustik ruang kebaktian Gereja GKI Coyudan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung pada objek yang terkait, serta wawancara pada pihak yang bersangkutan. Semua data yang diperoleh tersebut dianalisa dengan cara membandingkan data akustik pada ruang kebaktian dengan standar akustik gereja ideal yang diperoleh dari studi literatur. Analisa kualitas akustik ini dikaji berdasarkan 5 persyaratan ruang akustik ideal yaitu kekerasan suara, pendistribusian suara, waktu dengung, cacat akustik serta penanggulangannya dan unwanted sound serta penanggulangannya. Setelah dilakukan analisa, dapat disimpulkan bahwa secara umum dengan melihat bentuk bangunan yang kurang memadai untuk kebutuhan akustik, pengupayaan kualitas akustik pada ruang kebaktian Gereja GKI Coyudan ini dirasa belum maksimal. Sebagai konsekuensi dari bentuk yang kurang ideal, kualitas akustik tidak bisa tercipta secara maksimal. Akan tetapi hal ini dapat di atasi dengan penambahan treatment akustik yang sesuai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17993 | DIG - FTA | Skripsi | ARS SUP a/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain