Computer File
Perubahan fisik spasial ruang Jalan Cipaganti
Jalan Cipaganti terletak pada Bandung Utara. Jalan ini berfungsi sebagai jalan
kota yang menghubungkan pusat kota dengan Bandung Utara dan Lembang. Kawasan ini
merupakan kawasan perumahan dengan harga tanah tinggi. Peraturan bangunan yang
mempengaruhi kawasan ini pun telah mengalami perubahan.
Bangunan, sebagai elemen fisik, mengalami perkembangan kepadatan sejalan
dengan perkembangan manusia. Seiring berjalannya waktu, elemen fisik non bangw1an
pun mengalami perubahan dan penyesuaian. Hal ini tentunya mempengaruhi ruang jalan
yang terbentuk.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kepadatan bangunan dan
perubahan elemen fisik non bangunan yang terjadi hingga saat ini (Mei 2010) serta
mengetahui akibat perubahan tersebut pada ruang jalan Cipaganti. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengumpulan data
melalui observasi dan studi literatur.
Perkembangan interstisial bangunan menggeser pola terbuka menjadi tertutup.
Perkembangan vertikal bangunan membuat proporsi W IH mengecil dan mengurangi
jangkauan visual pejalan kaki. Perubahan jalur hijau menjadi trotoar memisahkan jalur
kendaraan dan pejalan kaki tanpa memutus kontinualitas visual. Pertumbuhan pohon
memperkuat proporsi ruang jalan (terutama pada jalur kendaraan). Bertambah tinggi dan
masifnya pagar membuat zoning visual publik pada halaman rumah menghilang.
Perubahan peraturan pun mempengaruhi massa yang terbentuk. Perkembangan
kepadatan (kuantitas) bangw1an tidak diimbangi oleh peningkatan kualitas-pola tatanan
terbuka yang merupakan ciri jalan Cipaganti pun memudar.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18198 | DIG - FTA | Skripsi | ARS NIN p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain