Computer File
Penggunaan model response surface dalam mencari parameter proses yang optimal untuk meminimasi penyimpangan ukuran pada produk ubin keramik
Tingkat persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis di Indonesia akhir-akhir ini kian meningkat pesat. Hal ini dapat terlihat dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang masuk ke dalam setiap sektor industri dari waktu ke waktu. Salah satu sektor industri yang produknya sedang banyak diminati pasar adalah industri keramik, dim ana setiap bangunan membutuhkan keramik sebagai salah satu komponen utamanya. Dalam industri keramik standar kualitas yang digunakan diantaranya kekuatan lentur, kekuatan tekan, dimensi, warna, penyerapan air, dan lainnya. Namun demikian masalah yang seringkali dihadapi perusahaan adalah bervariasinya dimensi produk yang dihasilkan serta besarnya penyimpangan dimensi yang berakibat pada menurunnya tingkat kualitas produk. Salah satu produk yang memiliki variabilitas yang cukup besar dalam hal dimensi adalah ubin keramik. Balai Besar Keramik merupakan badan riset yang mengepalai berbagai perusahaan keramik di Indonesia dan bertugas untuk mengawasi kualitas produk-produk keramik yang diproduksi perusahaan lokal agar dapat memenuhi Standar Nasionallndonesia (SNI 03-4062-1996). Penelitian dilakukan di Balai Besar Keramik yang pada saat ini sedang menghadapi masalah yang berkaitan dengan kualitas dimensi ubin dimana ukuran ubin yang diproduksi memiliki variabilitas yang besar dan penyimpangannya berada di luar batas toleransi yang diijinkan. Penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk menentukan rancangan yang optimal untuk
mengurangi masalah penyimpangan dimensi pad a ubin keramik. Penelitian
dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor terkendali yang berpengaruh terhadap respon penyimpangan dimensi ubin keramik yaitu : komposisi bahan baku, kehalusan butir, tekanan pembentukan, dan temperatur pembakaran; serta mengidentifikasikan faktor tak terkendali yaitu karakteristik lempung. Metode Respon Permukaan (Response Surface Methodology) digunakan sebagai salah satu alternatif terhadap pendekatan Taguchi dalam mencari rancangan tingkat perlakuan faktor yang optimal. Hal ini dikarenakan metode Taguchi masih banyak
diperdebatkan khususnya yang berkaitan dengan rasio signal terhadap noise sebagai ukuran performansi hasil rancangan. Dari hasil implementasi terhadap parameter proses baru, didapatkan perbedaan nilai standar deviasi yang signifikan dan perbedaan nilai absolut rata-rata yang tidak signifikan dari penyimpangan dimensi antara percobaan awal dan konfirmasi. Dapat disimpulkan bahwa usulan tingkat perlakuan baru dengan mengidentifikasi faktor serta interaksi faktor yang berpengaruh terbukti mampu meminimasi variabilitas proses dan menghasilkan dimensi ubin di dalam batas toleransi tetapi tidak dapat digunakan untuk meminimasi rata-rata penyimpangan dimensi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19728 | DIG - FTI | Skripsi | TI DYA p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain