Computer File
Penentuan interval waktu pemesanan dan jumlah inventory yang optimal untuk produk multitem : studi kasus di agen beras 'X', Cibinong
Persediaan merupakan salah satu bagian yang memegang peranan
penting dalam setiap kegiatan usaha, termasuk juga pada usaha perdagangan
barang jadi (retailer dan wholesaler). Agen Beras "X" merupakan sebuah agen
beras yang menjual beras dari berbagai jenis dan merk. Sistem persediaan yang
terdapat pada agen beras "X" dinilai kurang baik karena dalam pengaturan
persediaannya hanya mengandalkan intuisi dari pemilik. Kurang baiknya sistem
manajemen persediaan yang dimiliki mengakibatkan agen sering mengalami apa
yang disebut overstock dan stockout. Adanya overstock akan mengakibatkan
perputaran modal menjadi lambat dan terdapat kemungkinan resiko barang
menjadi rusak selama penyimpanan. Stockout mengakibatkan terjadinya
backorder dan lostsales. Baik backorder ataupun lostsales sama-sama
memberikan kerugian bagi agen karena sama-sama tidak dapat memenuhi
kebutuhan konsumen tepat pada waktunya.
Produk yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah produk produk
yang paling banyak diminati pasar atau fast moving item. Perancangan
sistem persediaan usulan dilakukan dengan menggunakan metode P(R,T) atau
T-Model. Hasil akhir yang didapatkan dari penerapan metode ini adalah nilai
periode pemesanan (T*) dan nilai inventory maksimum ( R*) yang paling
optimum. Pada penggunaan metode P(R,T) ini juga diperhitungkan mengenai
besarnya biaya stockout, yaitu biaya backorder.
Agen beras "X juga memiliki dua buah batasan dalam mengatur
persediaannya, yaitu batasan anggaran pembelian dan batasan luas gudang.
Dengan adanya kedua batasan ini maka pencarian nilai T* dan R* akan lebih
rumit. Nilai T* dan R* yang menghasilkan total cost persediaan yang paling
minimum untuk kasus di atas dicari dengan menggunakan metode joint order
yang memperhatikan adanya batasan biaya anggaran dan luas gudang.
Perhitungan dengan menggunakan sistem pemesanan individual order
(tanpa kendala) memberikan nilai biaya total persediaan sebesar
Rp. 33.258.556,65 dengan nilai T* untuk beras murah, beras ADM dan SR yaitu:
1.155, 1.23 dan 1.36 minggu. Sedangkan jika pemesanan dilakukan dengan joint
order yang memperhatikan batasan anggaran pembelian dan luas gudang
didapatkan nilai total biaya persediaan sebesar Rp. 46.265. 779. Nilai T* yang
didapatkan untuk beras murah adalah 1.05 minggu dan pemesanan gabungan
beras ADM dan SR dilakukan pada T* = 0.325 minggu.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20231 | DIG - FTI | Skripsi | TI NAT p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain