Computer File
Penerapan metode six sigma-dmaic untuk mengurangi jumlah cacat produk pb3 di PT. TKA
Saat ini persaingan dalam hal perdagangan menjadi sangat ketat.
Perusahaan harus semakin peka merespon permintaan konsumen yang semakin
hari semakin kritis. Perusahaan tidak hanya dapat mengandalkan kuantitas
produk yang dihasilkan tetapi juga kualitas produk harus diperhatikan dengan
baik. Kualitas akan membangun image positif bagi produk yang dihasilkan yang
akan sulit dimiliki oleh kompetitor sejenis.
PT Timur Kencana Abadi (PT. TKA) merupakan perusahaan di dalam
bidang industri jasa perdagangan umum dan manufaktur. Produk yang dihasilkan
oleh PT. TKA sangatlah bervariasi. Produk yang dihasilkan PT. TKA adalah rear
bracket, cover rear master, flange KVLP, cross tube, dan PB3. Berdasarkan data
historis yang ada, produk yang memiliki rata-rata presentase cacat yang paling
besar dengan tingkat permintaan yang cukup tinggi adalah produk PB3. PB3
adalah sebuah saluran/ pipa kecil yang merupakan salah satu komponen dari
karburator. Setiap bulannya, PT. TKA menerima pesanan produk PB3 dari pihak
konsumen. Proses pengerjaan komponen PB3 membutuhkan tingkat ketelitian
yang cukup tinggi dan memiliki tingkat toleransi yang kecil. Rata-rata persentase
produk cacat yang terjadi selama periode Mei 2009-Desember 2009 sebesar
20,96%. Untuk itu dilakukan penurunan persentase produk cacat dengan
menggunakan metode Six Sigma-DMAIC.
Pelaksanaan metode Six Sigma diawali dengan penetapan sasaran
perbaikan, pengamatan proses produksi, pembuatan diagram SIPOC, penentuan
CTQ, pembuatan diagram pareto, pembuatan fishbone, pembuatan FMEA.
Diagram pareto digunakan untuk menentukan prioritas penyelesaian masalah,
fishbone digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah, FMEA
digunakan untuk merangking akar penyebab potensial.
Bedasarkan tabel FMEA, tindakan usulan perbaikan diterapkan.
Tindakan usulan ini ditujukan untuk mengurangi akar-akar penyebab masalah
yang selama ini terjadi. Setelah itu dilakukan perhitungan nilai DPMO dan nilai
sigma untuk mengetahui kinerja sistem usulan. Dari nilai DPMO dan nilai sigma
sistem awal dengan sistem usulan terlihat bahwa terjadi peningkatan nilai sigma
dari 3,347882 menjadi 3,793 dan terjadi penurunan nilai DPMO dari 32309,74
menjadi 10925,926. Dari uji proporsi terlihat bahwa proporsi total cacat sebelum
perbaikan lebih besar dari proporsi total cacat setelah perbaikan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20447 | DIG - FTI | Skripsi | TI MET p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain