Computer File
Penerapan algoritma viral systems pada Sequential Ordering Problem (SOP)
Sequential Ordering Problem (SOP) merupakan salah satu masalah
optimasi kombinatorial yang bertujuan mencari rute perjalanan yang feasible
dengan total jarak minimum dimana jarak dari node i ke node j tidak sama
dengan jarak dari node j ke node i. Dalam kehidupan sehari-hari, SOP dapat
dilihat pada aplikasi stacker crane. SOP dapat diselesaikan baik dengan metode
analitik maupun metode heuristik. Pada penelitian ini, digunakan algoritma Viral
Systems (VS) untuk menyelesaikan SOP.
Algoritma VS merupakan metode heuristik yang meyakini bahwa virus
merupakan bagian dari infeksi yang umum terjadi. Virus akan menyerang sel
yang berisi genom berupa kode matematis. Dalam siklus hidupnya, virus
mengalami replikasi litik dan replikasi lisogenik. Pada replikasi litik, virus akan
meyerang sel tetangga sehingga akan dihasilkan sel dengan genom yang mirip
dengan genom induk. Sedangkan pada replikasi lisogenik, akan terbentuk sel
mutasi dengan genom yang berbeda jauh dengan genom induk. Beberapa
parameter yang berpengaruh dalam algoritma VS adalah ITER, POB, PIt. pi, Pr,
Pon, LNRo, dan LITo Pada penelitian ini, hanya dilakukan pengujian pengaruh
parameter terhadap perubahan nilai fitness pada 5 parameter saja, yaitu Pit, pi,
pr LNRO, dan LITO dimana masing-masing parameter diwakili dengan dua nilai.
Pengujian parameter algoritma VS ini diterapkan pada 5 kasus SOP dim ana
masing-masing kasus memiliki jumlah node dan jumlah precedence constraints
yang bervariasi.
Hasil penerapan algoritma VS dengan 32 kombinasi parameter dan 5
replikasi dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu algoritma
branch and cut, RND, MPO/AI, ACS-SOP, RND+LS, MPO/AI+LS, HAS-SOP,
dan ABC. Perbandingan didasarkan pada nilai fitness rata-rata dan nilai fitness
terbaik yang dihasilkan pada setiap penelitian. Hasil perbandingan menunjukkan
bahwa performansi algoritma VS cenderung lebih rendah daripada algoritma
lainnya untuk kasus yang dicoba terse but. Algoritma VS yang dirancang
cenderung lebih baik pada kasus dengan jumlah node yang tidak terlalu besar
dan precedence constraints yang ketal. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
penentuan genom, sel tetangga, dan sel mutasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20603 | DIG - FTI | Skripsi | TI DOC p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain