Computer File
Kajian awal pembuatan tepung daun ubi kayu sebagai pakan ternak ayam
Bahan baku untuk pembuatan pakan ternak ayam di Indonesia, saat ini masih mengandalkan impor sehingga produksinya menjadi terbatas. Misalnya saja tepung ikan. Tepung ikan merupakan bahan baku pakan ternak sumber protein. Oleh karena itu diusahakan untuk mencari bahan baku lain yang juga berkadar protein tinggi yang diharapkan dapat mengurangi kebutuhan impor. Bahan
alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan penggunaan tepung daun ubi kayu yang memiliki kadar protein cukup tinggi sebagai bahan pakan ternak ayam. Pembuatan tepung daun ubi kayu tergolong mudah. Daun ubi kayu dikeringkan menggunakan oven setelah melalui perendaman. Setelah kering, daun ubi kayu tersebut lalu digiling sehingga
diperoleh dalam bentuk tepung. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan cara yang paling tepat dalam mengurangi kadar sianida dalam daun ubi kayu tanpa merusak kadar proteinnya,
sehingga dapat digunakan sebagai pakan ternak ayam. Alternatif untuk mengurangi kadar sianida adalah dengan melakukan perendaman dan pemanasan. Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh temperatur optimum pengeringan dan dapat diketahui pengaruh perendaman terhadap kadar sianida dan kadar protein pada daun ubi kayu. Dalam penelitian ini, percobaan dilakukan dalam dua tahap, yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan dilakukan untuk memeriksa kadar air awal pada daun (analisis kadar air). Pada percobaan utama, mula-mula daun ubi kayu yang masih segar dibersihkan. Setelah itu sejumlah daun yang telah dibersihkan dianalisis kadar protein dan kadar HCN nya. Daun yang tidak digunakan untuk analisis lalu direndam dalam air, dengan variasi: tanpa perendaman, perendaman 2 hari, dan perendaman 5 hari. Setelah itu daun dikeringkan dalam oven dengan variasi temperatur: 40°C, 50 °C, dan 60°C. Selama pengeringan berlangsung, dilakukan penimbangan sejumlah daun ubi
kayu setiap setengahjam sekali. Setelah dicapai kadar air 13-15 % (berat kering), daun ubi kayu kering lalu digiling hingga halus, lalu dianalisis kadar protein dan kadar HCN nya.
Dari penelitian ini, diperoleh kandungan protein pada tepung daun ubi kayu ± 35 %. Perendaman selama 2 dan 5 hari, dan pengeringan pada temperatur 40°C, 50 °C, 60°C, dapat menurunkan kadar HCN sebesar ± 90 %. Semakin lama perendaman dan semakin besar temperatur pengeringan, maka kadar protein akan semakin berkurang. Waktu pengeringan tercepat terjadi pada temperatur 60°C. Variasi yang paling baik adalah perendaman selama 2 hari dan pengeringan pada temperatur 40°C, karena menghasilkan tepung daun ubi kayu dengan kadar HCN paling kecil dan kadar protein paling tinggi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21687 | DIG - FTI | Skripsi | TK SHU k/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain