Computer File
Pengaruh temperatur dan perbandingan massa biji teh dengan pelarut etanol - eter terhadap ekstraksi saponin dari biji teh [camellia sinensis] secara batch
Biji teh merupakan sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sayangnya, selama ini biji teh hanya merupakan produk samping dari perkebunan teh yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kandungan kimia biji teh terdiri dari minyak biji teh sebesar 20% berat dan saponin dengan kadar yang cukup besar yaitu 26% berat. Saponin dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi hama pada tambak udang sekaligus dapat menyuburkan tanaman di
sekitar tambak tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan temperatur optimal serta rasio umpan biji teh terhadap pelarut, khususnya etanol pada ekstraksi saponin dari biji teh, sehingga dihasilkan rendemen saponin yang cukup banyak dengan kemurnian yang tinggi. Manfaat dari penelitian ini adalah menambah wawasan mengenai pengaruh dan kondisi optimum variabel jenis temperatur dan variabel rasio antara biji teh dengan pelarut terhadap ekstraksi saponin dari biji teh (Camellia sinensis). Selain itu, dapat memberikan masukan dan inforrnasi kondisi terbaik dalam ekstraksi saponin dari biji teh, dan penggunaan sumber daya alam dari biji teh dalam dunia industri sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan produktivitas industri di Indonesia. Metode ekstraksi yang dilakukan adalah ekstraksi padat cair yang dilakukan secara batch dan dalam skala laboratorium. Variasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu variasi temperatur yaitu temperatur kamar, 40°C, 60°c,75°C, sedangkan rasio umpan/pelarut sebesar 1:5, 1:10, 1:15, 1:20. Analisis yang dilakukan meliputi rendemen yang diperoleh (gram), analisis kadar saponin
menggunakan spektrofotometer dan dengan pengukuran tinggi busa menggunakan standar berupa saponin murni, serta analisis saponin secara kualitatif yaitu melalui analisis keberadaan saponin dan penunjuk triterpen. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah rancangan percobaan analisis varian dua faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur dan rasio umpan berbanding pelarut menunjukkan adanya pengaruh terhadap hasil ekstraksi dan menunjukkan adanya interaksi antara keduanya. Berdasarkan analisa rendemen saponin temperatur yang optimum untuk digunakan adalah sebesar 75°C dengan rasio umpan dan pelarut sebesar 1:20. Sedangkan, berdasarkan analisa kadar saponin temperatur optimum untuk digunakan adalah sebesar 60°C dengan rasio umpan dan pelarut sebesar 1: 15.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21703 | DIG - FTI | Skripsi | TK SUH p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain