Computer File
Rekayasa dan produksi in situ asam lemak dari buah segar kelapa sawit
Crude Palm Oil merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia, dengan jumlah ekspor mencapai 4.152.596 ton pada tahun 2002. Crude Palm Oil, sebagai hasil pengolahan daging buah kelapa sawit, dapat dihirolisis menjadi asam lemak dan gliserol melalui proses konvensional ataupun secara enzimatik. Asam lemak merupakan bahan industri oleokimia penting. Sampai sekarang produksi dalam skala komersialnya masih menggunakan proses konvensional secara kontinu (Colgate-Emery Steam Hydrolysis Process) pada tekanan dan temperatur tinggi (50-60 atm dan 240-260°C) dengan perolehan 97% asam lemak. Metode enzimatik untuk menghasilkan asam lemak dapat dilakukan pada temperatur dan tekanan rendah dengan bantuan enzim lipase namun belum banyak digunakan karena cenderung menggunakan lipase eksternal yang mahal harganya. Metode produksi asam lemak secara in situ dari buah segar kelapa sawit ini memiliki potensi untuk menghasilkan asam lemak secara enzimatik menggunakan enzim lipase pada temperatur dan tekanan rendah namun biaya produksinya tidak mahal. Dengan demikian, hidrolisis Crude Palm Oil menjadi asam lemak dapat memberikan nilai tambah dan menjaga stabilitas harga Crude Palm Oil serta memacu berkembangnya industri oleokimia hilir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan lipase yang terdapat dalam buah kelapa sawit untuk menghidrolisis Crude Palm Oil serta mendapatkan kondisi operasi optimal untnk produksi asam lemak secara enzimatik dari buah segar kelapa sawit. Penelitian yang telah dilakukan terdiri dari percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan meliputi pengujian kadar asam lemak pada kondisi buah utuh dan buah dilukai, buah dipanaskan dan buah tidak dipanaskan, serta buah ditambah air dan buah tidak ditambah air. Percobaan utama meliputi penentuan waktu inkubasi optimum untuk hidrolisis Crude Palm Oil menjadi asam lemak, dan penentuan kondisi operasi optimum
dengan penambahan air dan CaCho Penambahan air yang dilakukan adalah sebanyak 20%-berat dan 50%-berat jus buah kelapa sawit, dan penambahan CaCl2 juga sebanyak 20%-berat dan 50%-berat jus buah kelapa sawit. Temperatur operasi yang digunakan adalah 35°C dan kecepatan pengadukan 52 rpm. Hasil percobaan yang diperoleh menunjukkan bahwa hidrolisis Crude Palm Oil yang paling optimal adalah pada buah yang dilukai, tidak dipanaskan, dan ditambah air 20%-berat buah. Penambahan air 20%-berat jus buah kelapa sawit memberikan persentase peningkatan kadar asam lemak paling tinggi, yaitu 20,73%. Peningkatan jumlah air yang ditambahkan hanya memberikan persentase peningkatan kadar asam lemak 17,73% sementara hidrolisis menggunakan CaCl2 hanya mampu meningkatkan persentase kadar asam lemak sebesar 17,22% dan 15,72%. Waktu inkubasi optimum adalah 7 hari.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21712 | DIG - FTI | Skripsi | TK RIA r/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain