Computer File
Pengaruh kondisi preparasi pada karakteristik membran selulosa asetat untuk pemisahan gas CO2/N2
Sekarang ini teknologi membran telah berkembang pesat, dan banyak
digunakan untuk proses pemisahan dan pemumian yang efektif dan komersial. Untuk pemisahan gas, teknologi membran merupakan teknik yang sederhana dengan prinsip pemisahan berdasarkan perbedaan interaksi antara molekul gas dengan membran. Di masa mendatang manfaat teknologi membran untuk pemisahan gas akan semakin meningkat, di antaranya untuk menanggulangi efek rumah kaca (green house effect) Oleh karena itu, penelitian-penelitian terhadap teknologi membran terus dilakukan untuk mendapatkan membran dengan permeabilitas baik, selektivitas tinggi, stabil secara mekanik, dan resisten terhadap
zat-zat kimia. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh jenis pelarut dan waktu evaporasi dalam pembuatan membran yang diharapkan berpengaruh pada permeabilitas dan selektivitas. Pengaruh interaksi antara gas CO2, Nz, dan campuran gas akan dipelajari untuk memperkirakan selektivitas pemisahan C021N2. Pada penelitian ini, dibuat membran membran selulosa asetat dengan metode immersion precipitation. Variasi yang dilakukan adalah variasi pelarut dan wahu
evaporasi, sehingga akan dihasilkan 4 membran. Semua membran tersebut
kemudian diuji dengan permeasi gas murni, untuk menghitung selekivitas ideal. Membran selulosa asetat yang memiliki selektivitas ideal tertinggi, diuji dengan penneasi gas campuran untuk menentukan selektivitas C021N2. Karakterisasi membran dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), untuk mengamati morfologi membran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gas C02 mempunyai nilai solubilitas
yang lebih besar dari N2, tetapi difusivitas yang lebih kecil. Karena perbedaan solubilitas yang besar, maka perrneabilitas gas C02 lebih besar dari N2. Oleh sebab itu, fluks gas CO2 yang berbanding lurus dengan permeabilitas juga lebih besar daripada N2. Pelarut aseton menghasilkan membran yang lebih rapat (dense) daripada pelarut dioxan, sehingga menghasilkan difusivitas, solubilitas, permeabilitas, dan selektivitas ideal yang lebih kecil. Sedangkan waktu evaporasi yang lebih lama (3 menit) juga menghasilkan membran yang semakin rapat,
sehingga difusivitas, solubilitas, penneabilitas, dan selektivitas ideal yang dihasilkan semakin kecil. Membran dengan kinerja optimum adalah membran selulosa asetat dengan pelarut aseton, tanpa waktu evaporasi. Membran ini dipilih karena memiliki selektivitas ideal dan fluks yang tinggi. Selektivitas nyata yang dihasilkan untuk memisahkan campuran gas C021N2 dengan komposisi CO2 6,96% adalah 1,19; dan saat komposisi CO2 10,94% adalah 1,09. Sedangkan besamya fluks campuran tergantung pada komposisi CO2 di umpan, semakin banyak kandungan CO2, maka fluks akan semakin besar.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21716 | DIG - FTI | Skripsi | TK LIP p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain