Computer File
Pengaruh temperatur dan perbandingan umpan dengan pelarut dalam ekstraksi biji anggur terhadap perolehan
Anggur mempakan salah satu buah yang umum dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Selain dikonsumsi sebagai buah segar, anggur juga dapat dikonsumsi dalam bentuk jus, selai atau kismis. Selama ini masyarakat menganggap bahwa biji anggur tidak dapat dimanfaatkan sehingga langsung dibuang. Padahal di luar negeri, biji anggur diolah menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. Biji anggur dapat diekstraksi kemudian diproses sehingga menjadi produk obat atau vitamin yang baik untuk kesehatan manusia karena biji anggur mengandung senyawa proanthosianidin yang dapat berfungsi sebagai zat anti oksidan. Biji anggur yang digunakan biasanya berasal dan limbah pabrik yang menggunakan bahan baku buah anggur seperti pabrik minuman anggur (wine) atau pabrik minuman seperti pabrik jus. Di Indonesia, pengolahan limbah biji anggur menjadi produk yang mempunyai nilai tambah belum banyak dikenal sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami proses pengolahan limbah biji anggur tersebut. Di dalam penelitian ini, biji anggur yang digunakan adalah biji yang berasal dari buah anggur merah yang dibelah secara manual bukan biji yang berasal dan limbah pabrik. Hal ini dikarenakan di sekitar daerah Bandung tidak terdapat pabrik yang berbahan baku anggur. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan temperatur dan perbandingan umpan dengan pelarut paling baik yang dapat menghasilkan perolehan (yield) senyawa fenol di dalam ekstrak biji anggur yang terbesar, dan melihat perubahan warna dan konsentrnsi yang terjadi pada ekstrak biji anggur selama proses penyimpanan. Metode penelitian yang digunakan adalah ekstraksi batch dengan variasi temperatur (6O"C, 75"C dan 88"C) dan perbandingan umpan dengan pelarut (1 : 3, dan 1 : 5). Analisis senyawa fenol di dalam ekstrak biji anggur dilakukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteau. Hasil yang didapat dan metode ini dinyatakan dalam ppm dan dinyatakan dalam ekivalensi asam galat. Dan hasil penelitian diperoleh bahwa temperatur 88"C dan perbandingan umpan terhadap pelarut 1 : 5 membelikan yield paling besar yaitu 0,0188%. Ekstrak biji anggur yang disimpan di dalam kulkas mengalami perubahan warna, dan coklat tua menjadi coklat kemerahan. Selain itu, konsentrasi senyawa fenol di dalam ekstrak biji anggur mengalami penurunan yang disebabkan karena aktivitas senyawa fenol di dalam ekstrak tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21831 | DIG - FTI | Skripsi | TK MAY p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain