Computer File
Pengaruh konsentrasi asam sulfat terhadap perolehan glukosa pada proses hidrolisis kulit jeruk keprok (citrus reticula) dan kulit jeruk lemon(citrus limon linn)
Salah satu komoditas buah-buahan terpenting di Indonesia adalah tanaman jeruk. Buah jeruk dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia karena mengandung banyak vitamin C. Di samping buahnya, kulit jeruk juga dapat dimanfaatkan setelah diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi seperti glukosa yang selanjutnya dapat diubah menjadi bioetanol. Proses pengolahan limbah kulit jeruk menjadi berbagai jenis produk selain dapat meningkatkan pendapatan dari segi by-product juga dapat mengurangi
pencemaran lingkungan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
memperoleh glukosa dari pemecahan hemiselulosa yang terdapat dalam kulit jeruk melalui proses hidrolisis menggunakan asam sulfat dengan variabel jenis jeruk dan konsentrasi asam sulfat yang digunakan
Metode penelitian yang dilakukan adalah proses hidrolisis menggunakan asam sulfat encer, dengan variasi konsentrasi 2 % (b/v), 4 % (b/v), dan 6 % (b/ v).Sedangkan jenis jeruk yang digunakan meliputi jeruk keprok (Citrus reticula) dan jeruk lemon (Citrus limon linn). Proses hidrolisis ini dilangsungkan dalam oilbath berisi silicon oil pada suhu 100 derajat celsius. Analisa yang dilakukan selama percobaan meliputi analisa AOAC untuk menentukan kadar serat dalam masing-masing kulit jeruk dan analisa Nelson-Somogyi untuk mengukur kadar glukosa yang terbentuk
Hasil penelitian menunjukkan kadar serat dalam jeruk lemon (17,7 %) lebih tinggi dibandingkan jeruk keprok (11,1 %), sehingga persentase perolehan glukosa pada proses hidrolisis berbahan baku jeruk lemon (4,88 - 7,62 %) lebih tinggi dibandingkan jeruk keprok (3,97 - 4,9 %). Selain itu, kadar serat juga berpengaruh terhadap waktu hidrolisis optimum, di mana semakin tinggi kadar serat yang terkandung dalam suatu bahan, dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memecah polisakarida dalam serat menjadi monosakarida. Di samping jenis jeruk, konsentrasi asam juga berpengaruh terhadap waktu reaksi optimum dan perolehan glukosa. Semakin tinggi konsentrasi asam yang digunakan, waktu reaksi hidrolisis terbaik akan semakin cepat dicapai. Semakin tinggi konsentrasi asam yang digunakan, semakin banyak pula glukosa yang dapat dihasilkan. Proses hidrolisis kulit jeruk keprok menggunakan asam sulfat 6 % memberikan waktu reaksi yang paling singkat (165 menit). Proses hidrolisis kulit jeruk lemon
menggunakan asam sulfat 6 % memberikan persentase perolehan glukosa yang paling besar (7,62 %).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21872 | DIG - FTI | Skripsi | TK KUM p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain