Computer File
Isolasi gelatin dari tulang sapi untuk produk pangan
Indonesia sampai dengan saat ini belum memiliki industri pembuatan
gelatin sehingga masih harus mengimport gelatin dalam jumlah yang sangat besar,
dimana 70% dari gelatin yang di import tersebut terbuat dari kulit atau tulang babi.
Untuk masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Muslim, hal tersebut
merupakan masalah yang sangat sangat merisaukan. Oleh karena itu, sebaiknya
Indonesia memanfaatkan limbah tulang sapi yang cukup banyak dan belum
termanfaatkan, karena tulang sapi mengandung kolagen dalam jumlah yang cukup
tinggi, dimana kolagen ini kemudian dapat dikonversi menjadi gelatin.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari proses pembuatan
gelatin dengan beberapa variabel yang mempengaruhi perolehan dan karakteristik
gelatin sebagai basil ekstraksi gelatin dari limbah tulang sapi. Variabel yang
ditinjau pada penelitian ini adalah jenis pelarut dan konsentrasi pelarut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan limbah tulang sapi dari
industri pemotongan sapi. Proses penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
proses pre-treatment, proses ekstraksi dan proses recovery. proses pre-treatment
dilakukan untuk menghilangkan mineral-mineral pada tulang dan juga
memutuskan ikatan-ikatan kovalen silang pada kolagen sehingga siap untuk
diekstraksi. Proses ekstraksi bertujuan untuk memecah kolagen menjadi gelatin
dalam 4 tahap ekstraksi secara batch. Proses recovery dilakukan untuk
memurnikan larutan gelatin dari pengotor-pengotor dan ion-ion logam, dan juga
untuk mengurangi kadar air pada larutan gelatin sampai didapatkan gelatin yang
berbentuk padatan atau bubuk. Analisa-analisa yang dilakukan terhadap larutan
gelatin yang diperoleh ialah analisa viskositas, kemampuan membentuk busa,
kekuatan gel, kadar protein, densitas, perolehan, warna dan bau. Pada tahap pretreatment,
dilakukan variasi jenis larutan perendam yaitu larutan H2S04,
CH3COOH, dan Ca(OH)2, kemudian konsentrasi tiap macam pelarut divariasikan
dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Perendaman dilakukan dengan 1 L larutan
untuk 320 gr tulang sapi.
Larutan perendaman yang menghasilkan kualitas gelatin paling baik
adalah larutan Ca(OH)2 dengan konsentrasi 10%-b/v. Kualitas ini dilihat dari
viskositas, kemampuan membentuk busa dan perolehan gelatin bubuk. Namun
perendaman yang paling optimal, di lihat dari jumlah bahan yang digunakan dan
lama perendaman, adalah asam asetat (CH3COOH) dengan konsentrasi 5%-b/v.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21966 | DIG - FTI | Skripsi | TK OKT i/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain