Computer File
Pengaruh F:S dan perlakuan umpan rimpang jahe sisa distilasi terhadap perolehan dan kualitas oleoresin
Minyak atsiri merupakan produk olahan hasil distilasi rimpang jahe yang
telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan aditif parfum, antiseptik, obat-obatan,
dan kosmetik. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi minyak
atsiri jahe adalah P.T Essential Oil Indonesia. Selama ini ampas jahe sisa distilasi
tidak diolah lebih lanjut dan langsung dibuang ke lingkungan. Pada penelitian ini,
ampas jahe akan diolah sehingga diperoleh oleoresin yang memiliki nilai jual
tinggi dengan ekstraksi padat - cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari pengaruh perlakuan ampas jahe sisa distilasi dan perbandingan
massa ampas jahe dengan pelarut etanol (F:S) dalam ekstraksi padat-cair
terhadap yield dan kualitas oleoresin jahe.
Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode ekstraksi
padat - cair (leahing) antara ampas jahe sisa distilasi dengan pelarut etanol 95%
yang dikontakkan secara perkolasi. Metode penelitian yang dilakukan terbagi atas
metode penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada perlakuan awal
dilakukan pembuatan bubuk jahe dan ampas jahe sisa distilasi, serta persiapan
umpan. Pada penelitian pendahuluan dilakukan penentuan kandungan oleoresin
total dalam ampas jahe kering dengan ekstraksi soxhlel dan waktu kesetimbangan
ekstraksi. Sedangkan pada penelitian utama dihitung yield dan kualitas oleoresin
melalui uji tingkat kepedasan atau SHU (scoville heal unit) dengan mengamati
berbagai metode pengeringan, yaitu oven, matahari, dan langsung tanpa
pengeringan terhadap perbandingan massa ampas jahe dengan pelarut etanol (F:S),
1:4, 1:6, 1:8, dan 1:10. Metode analisis yang digunakan dalam percobaan
ini adalah analisis indeks bias, analisis kandungan air, gas chromatography,
analisis kadar air, dan uji tingkat kepedasan atau SHU (scoville heat unit).
Basil Penelitian menunjukkan bahwa kandungan oleoresin total dalam
ampas jahe adalah 31,06% dan waktu kesetimbangan ekstraksi adalah 130 menit.
Berdasarkan hasil yield total tersebut, dilakukan berbagai variasi dan diperoleh
yield oleoresin terbesar berasal dari ekstraksi ampas jahe sisa distilasi tanpa
perlakuan dengan perbandingan massa F:S (1:10) yaitu 39,33%
(berat oleoresin percobaan/berat oleoresin total).
Adapun kualitas oleoresin dtperoleh melalui SHU dan
diperoleh pada yield terendah (18,86%), yaitu pada F:S = 1:4 metode oven
diperoleh angka SHU tertinggi yaitu 200.000. Sedangkan yield tertinggi (39,33%),
yaitu pada F:S = 1:10 metode tanpa perlakuan diperoleh angka SHU terendah
yaitu 150.000. Jadi semakin tinggi yield, kualitas kepedasan yang dihasilkan
semakin rendah.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21970 | DIG - FTI | Skripsi | TK LIA p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain