Computer File
Simulasi konfigurasi kolom distilasi ekstraktif secara batch untuk pemisahan campuran azeotrop aseton-metanol
Pada industri kimia, pemisahan campuran azeotrop merupakan salah satu proses yang sering dilakukan. Azeotrop adalah campuran dua atau lebih senyawa yang komposisinya akan selalu kostan pada fasa cair dan fasa uap. Salah satu contoh campuran azeotrop adalah aseton-metanol. Aseton dan metanol perlu dipisahkan terlebih dahulu sebelum digunakan lebih lanjut. Campuran azeotrop ini hanya dapat mencapai kondisi azeotropnya apabila dipisahkan dengan distilasi biasa. Oleh karena itu, campuran ini harus dipisahkan dengan cara yang berbeda sehingga melewati kondisi azeotropnya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah distilasi ekstrakti. Distilasi ekstraktif merupakan permisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih dengan proses ekstraksi di dalamnya. Proses ini dapat dilakukan secara kontinu maupun batch. Distilasi batch hanya menggunakan satu kolom daripada distilasi kontinu yang menggunakan dua kolom. Melalui penelitian ini, pemisahan campuran azeotrop aseton-metanol melalui proses distilasi ekstraktif batch akan dipelajari. Perancangan kolom ekstraktif dengan berbagai variasi konfigurasi kolom akan disimpulkan sehingga didapatkan jumlah tahap kesetimbangan dan tahap pelarut masuk terbaik. Pada akhirnya, pemisahan campuran azeotrop aseton-metanol hingga kemurnian yang tinggi dapat dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, pembuatan model, validasi model, dan simulasi berbagai variabel proses. Software Chemcad digunakan untuk simulasi penelitian ini. Kesetimbangan uap-air (Vapor-Liquid Equilibirium/VLE) diasumsikan terjadi pada setiap tahap sepanjang kolom. Validasi model dilakukan pada 4 model termodinamika yang tersedia. Berdasarkan hasil validasi dan literatur (Lang dkk, 1994), model NRTL (Non-Random Two Liquid) akan digunakan pada tahap simulasi selanjutnya. Jumlah tahap kesetimbangan dan tahap empat pelarut masuk ditentukan dengan simulasi pada berbagai rasio refluks dan roboiler duty. Peningkatan kemurnian aseton diperoleh melalui perubahan jumlah tahap,
perubahan tahap pelarut masuk, rasio refluks. dan reboiler duty. Konfigurasi kolom distilasi ekstraktif yang terbaik didapatkan adalah jurnlah tahap 14 dengan tahap pelarut masuk ke-6. Kolom tersebut dioperasikan pada rasio refluks 5 dan reboiler duty 1 kW. Hasil simulasi menunjukkan kemumian aseton sebesar 95,03% dan kemumian metanol sebesar 96,37%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22144 | DIG - FTI | Skripsi | TK AND s/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain