Computer File
Analisis pengaruh faktor-faktor produksi terhadap tingkat produksi pada pertanian kakao di Indonesia Tahun 1988-1998
Dewasa ini kakao merupakan komoditi pertanian yang sedang mengalami eningkatan baik dalam hal produksi maupun sebagai input bagi sektor industri. Dilihat dari pasarnya, dengan tumbuhnya sektor industri yang menggunakan kakao sebagai bahan produksi ( dalam hal ini Sebagai bahan makanan ) baik di dalam negeri maupun di luar negeri, menjadikan peluang bagi produk kakao terbuka lebar. Mengingat sumber daya perkebunan kakao di Indonesia sangat luas, diharapkan budidaya tanaman kakao tersebut dapat ditingkatkan, hal ini tergantung pada pengelolaan dari faktor-faktor produksinya, antara lain luas areal, jumlah tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana produksi dari tanaman kakao dipengaruhi oleh luas areal tanaman kakao yang produktif, jumlah tenaga kerja yang bekerja pada areal kakao, dan harga kakao pada tahun sebelumnya. Selain itu, untuk mengetahui tingkat skala ekonomis yang terdapat pada produksi tanaman kakao tersebut.
Dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, bertindak sebagai variabel terikat adalah jumlah kakao yang diproduksi di Indonesia. Sementara itu variabel-variabel bebasnya adalah luas areal tanaman kakao, jumlah tenaga kerja yang bekerja pada areal kakao, dan harga kakao pada tahun sebelumnya. Pengestimasian fungsi produksi digunakan metode ekonomertrika Ordinary Least Square (OLS).
Hasil pengolaban data menunjukkan bahwa luas areal tanaman kakao yang produktif, jumlah tenaga kerja yang bekerja pada areal kakao, dan harga kakao pada tahun sebelumnya, secara nyata berpengaruh terhadap produksi kakao di Indonesia. Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil 98,3% variasi variabel terikat dapat diterangkan oleh variasi dari variabel bebas yang digunakan, sedangkan sisanya oleh faktor lain.
Penelitian terhadap skala ekonomis dalam produksi kakao ini menunjukkan bahwa proses produksinya menghasilkan constant return to scale. Ini berarti apabila jumlah faktor-faktor produksi ( luas areal tanaman kakao yang produktif, jumlah tenaga kerja yang bekerja pada areal kakao, dan harga kakao pada tahun sebelumnya ) unik secara simultan, maka produksi kakao akan naik setara dengan kenaikan faktor produksi tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp379 | DIG - FE | Skripsi | SP PRA a/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain