Computer File
Dampak perubahan ekspor beberapa subsektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan PDB periode 1997 - 2000
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pendapatan nasional bagi
negara yang menganut sistem perekonomian terbuka adalah ekspor. Setelah Indonesia
tidak dapat lagi mengandalkan ekspor minyak dan gas bumi maka pemerintah mulai
menggalakan ekspor non migas terutama ekspor dari sektor industri pengolahan. Pada
saat negara ini belum betul-betul mampu keluar dari krisis ekonomi perlu dilihat sejauh
mana peranan ekspor yang selama ini diandalakan Indonesia dapat mempengaruhi
pertumbuhan PDB.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan ekspor kayu
lapis, ekspor alat-alat listrik, ekspor pakaian jadi dan ekspor minyak kelapa sawit
terhadap pertumbuhan PDB khususnya PDB sektor industri pengolahan pada periode
1997 sampai dengan 2000. Kegunaannya untuk mengetahui sektor industri mana yang
dapat dijadikan andalan dalam memacu pertumbuhan PDB.
Kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut ekspor kayu
lapis (KL), ekspor alat-alat listrik (L), ekspor pakaian jadi (P), ekspor minyak kelapa
sawit (M) secara umum ekspor tersebut secara bersama-sama seharusnya berpengaruh
secara positif terhadap pendapatan nasional. Dimana jika ekspor naik maka pendapatan
nasional pun akan ikut naik
Dari hasil estimasi diketahui bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto
dipengaruhi oleh ekspor kayu lapis, dan ekspor alat-alat listrik ekspor pakaian jadi
sedangkan ekspor minyak kelapa sawit tidak mempengaruhi pertumbuhan PDB pada
tingkat signifikan 10%. Hal ini disebabkan pada awal tahun 1998 pemerintah
mengeluarkan kebijakan yang melarang ekspor minyak kelapa sawit, sehingga kontribusi
ekspor minyak kelapa sawit terhadap PDB menjadi terganggu.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp399 | DIG - FE | Skripsi | SP HAS d/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain