Computer File
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor - impor nonmigas Indonesia periode 1990-2000
Ekspor dan impor memegang peranan penting dalam perkembangan suatu
perekonomian. Salah satu faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor adalah nilai tukar.
Selama ini nilai tukar rupiah selalu diarahkan sebagai alat moneter untuk menjaga kestabilan
harga dan alat daya saing dalam meningkatkan ekspor. Namun dalam penentuan besarnya nilai
tukar inilah seringkali terdapat intervensi dari bank sentral.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar, nilai impor, tingkat
inflasi, dan intervensi bank sentral terhadap ekspor. Serta pengaruh nilai tukar, cadangan
devisa, nilai ekspor, dan intenrensi bank sentral terhadap impor. Dalam perekonomian terbuka,
ekspor memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu
negara. Semakin banyak jumlah barang yang diekspor, berarti jumlah barang yang mampu di
produksi turut meningkat hingga pada akhirnya akan menurunkan jumlah barang yang diimpor.
Sebagian besar impor Indonesia saat ini adalah impor bahan baku. Sehingga, apabila kebutuhan
dalam negeri meningkat, maka kegiatan impor akan lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri, sehingga barang yang diekspor akan makin berkurang. Inflasi yang terjadi di
Indonesia sebagian besar disebabkan oleh faktor cost push. Bila tejadi kenaikkan tingkat inflasi
maka akan menurunkan ekspor. Cadangan devisa pada dasarnya merupakan aset yang dimiliki
oleh suatu negara, yang antara lain digunakan oleh bank sentral sebagai alat kontrol terhadap
nilai tukar dalam menjaga stabilitas moneter. Bila cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu
negara meningkat, maka kesempatan untuk mengimpor barang pun meningkat pula. Nilai tukar
adalah salah satu variabel yang mempengaruhi ekspor dan impor. Bila mata uang mengalami
depresiasi maka ekspor akan meningkat dan impor akan menurun. Demikian sebaliknya bila
terjadi apresiasi.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel nilai ekspor dan
nilai impor sebagai variabel dependen. Data yang digunakan adalah data sekunder. Dan
Pengujian dilakukan dengan uji regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel nilai tukar dan tingkat inflasi sangat
mempengaruhi ekspor Indonesia. Sedangkan nilai impor cukup berarti dalam mempengaruhi
ekspor. Selain itu impor sangat dipengaruhi oleh nilai tukar, cadangan devisa dan nilai ekspor.
Ternyata nilai tukar sangat mempengaruhi ekspor dan impor Indonesia. Hal yang menarik justru
intervensi bank sentral dalam penetapan nilai tukar tidak mempengaruhi ekspor dan impor
Indonesia. Sehingga, untuk meningkatkan ekspor dan menekan impor, pemerintah dalam hal ini
bank sentral tidak perlu melakukan intervensi kepasar valas maupun menetapkan kebijakan
menaikkan atau pun menurunkan tingkat bunga SBI dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar.
Dan karena tingkat ketergantungan Indonesia terhadap barang impor masih sangat tinggi maka
diperlukan pengembangan industri bahan baku dan barang penolong didalam negeri dalam
rangka mendorong ekspor dan menekan impor.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp444 | DIG - FE | Skripsi | E.PEMB RET f/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain