Computer File
Dampak liberalisasi tarif AFTA terhadap impor industri semen, kapur dan batuan Indonesia Tahun 1992-2002
Keberadaan AF A (ASEAN Free Trade Area) yang mengacu kepada kesepakatan skema CEPT (Common Effective Preferential Tariff) berjalan seiring dengan terjadinya krisis ekonomi yang melanda kawasan di negara-negara ASEAN. Hal ini membawa dampak tersendiri terhadap perkembangan neraca perdagangan Indonesia dengan ASEAN. Akan tetapi, neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami surplus setiap tahunnya, yang berarti ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN setiap tahunnya cenderung meningkat dibandingkan impor dari negara-negara ASEAN. Namun, lain halnya dengan perkembangan impor industri semen, kapur dan batuan Indonesia yang mempunyai kecenderungan yang semakin meningkat di pasar domestik. Padahal selama kondisi krisis ekonomi yang terjadi, harganya juga terus meningkat karena harus dibeli dengan Dolar yang nilainya masih cukup tinggi. Adapun volume impor industri semen, kapur dan batuan di Indonesia dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah tarif impor skema CEPT-AFTA. GDP (Gross Domestic Product) riil, nilai tukar riil, dan keadaan krisis ekonomi. Sementara itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dan seberapa responsif faktor-faktor tersebut mempengaruhi volume permintaan impor industri semen, kapur dan batuan di
Indonesia selama periode tahun 1992-2002, yang merupakan periode waktu berlangsungnya AFTA berdasarkan kesepakatan terakhir yang dicapai pada KTT VI ASEAN di Hanoi, tahun 1998. Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan teknik analisis data regresi dengan metode Ordinary Least Square (OLS), menunjukan bahwa tarif skema CEPT-AFTA dan keadaan krisis ekonomi mempunyai pengaruh negatif, tetapi tidak begitu responsif terhadap impor industri semen, kapur, dan batuan di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena sebagian dari komoditas yang diimpornya masih berupa bahan baku atau bahan setengah jadi yang yang sulit untuk diproduksi di dalam negeri, dan sangat dibutuhkan untuk memenuhi proses produksi menjadi output akhir industrinya. Sementara itu, dengan kondisi krisis ekonomi yang terjadi, membuat permintaan terhadap produk industri semen, kapur dan batuan masih relalif kecil bila dibandingkan dengan kondisi sebelum krisis ekonomi. Kemudian, GDP riil mempunyai pengaruh positif dan sangat responsif terhadap impor industri semen, kapur dan batuan di Indonesia, kemungkinan karena dengan adanya peningkatan GDP riil menyebabkan Indonesia akan mempunyai kemampuan untuk mengimpor lebih banyak dari sebelumnya. Di lain pihak, nilai tukar rill tidak berpengaruh terhadap impor industri semen, kapur dan batuan di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena sebagian impor yang dilakukannya masih berupa bahan baku atau bahan setengah jadi untuk memenuhi proses produksi menjadi output akhir industri, sehingga permintaan impor akan tetap dilakukan. Maka dengan berfluktuasinya nilai tukar tidak banyak memberikan pengaruh terhadap permintaan impor industri semen, kapur dan batuan Indonesia.
Penurunan tarif impor skema CEPT-AFTA sebaiknya tetap dimanfaatkan untuk mengimpor bahan baku atau barang setengah jadi yang diperlukan oleh industri semen, kapur dan batuan di Indonesia. Akan tetapi, keadaan ini harus diikuti dengan peningkatan proses pengolahan yang ada, yaitu melalui peningkatan teknologi dengan meningkatkan kerjasama antar negara yang memiliki kemampuan teknologi yang baik dalam industri semen, kapur dan batuan. Sehingga diharapkan, industri semen, kapur dan batuan di Indonesia dapat meningkatkan kualitas produk dan kapasitas outputnya. Sehingga nantinya industri semen, kapur dan batuan Indonesia bisa menjadi lebih efisien dan dapat terus berkembang. Serta diharapkan pula, industri semen, kapur dan batuan Indonesia ini akan mempunyai daya saing yang tinggi di pasar domestik maupun di tingkat internasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp628 | DIG - FE | Skripsi | SP IND d/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain