Computer File
Analisis pengendalian kualitas untuk menurunkan kadar gula pada sisa hasil produksi di PT. Pabrik Gula Candi Baru Sidoarjo
Gula putih merupakan salah satu kebuluhan pokok yang sangat diperlukan bagi
manusia. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang lebih tinggi dibanding
peningkatan produksi gula putih menyebabkan Indonesia harus mengimpor gula putih.
Untuk mengatasi masalah tersebut harus diusahakan adanya peningkatan produksi gula
putih dalam negeri. Penelitian dilakukan di PT. Pabrik Gula Candi Baru Sidoarjo. Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ternyata perusahaan masih mengalami
permasalahan, yaitu dalam proses pembuatan gula terdapat sisa hasil produksi berupa
ampas, blotong, dun tetes yang masih mempunyai kandungan gula yang cukup tinggi.
Ampas merupakan sisa hasil produksi yang didapat dari proses pemerahan tebu. Blotong
merupakan sisa hasil produksi yang berupa kotoran yang didapat dari proses pemurnian
nira. Tetes merupakan sisa hasil produksi yang berupa cairan sukrosa yang tidak dapat
mengkristal menjadi gula.
Dari data yang didapatkan dari perusahaan dapat diketahui berapa kandungan gula
yang terdapat pada masing-masing sisa hasil produksi dengan mengambil beberapa
contoh dari sisa hasil produksi tersebut. Kemudian dengan menggunakan diagram
Pareto, dapat diketahui sisa hasil produksi mana yang mempunyai kandungan gula
paling banyak sehingga dapat ditentukan urutan prioritas yang lebih dulu ditanggulangi.
Dengan diagram sebab-akibat dapai dicari faktor-faktor penyebab masih adanya
kandungan gula dalam sisa hasil produksi yang cukup tinggi. Setelah diketahui faktor-faktor
penyebabnya maka dapat diupayakan cara-cara penanggulangannya untuk
memperbaiki proses produksi yang sudah ada agar dapat berjalan dengan lebih baik
Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dan mengumpulkan data
berdasarkan fakta yang terjadi di perusahaan untuk mendapatkan informasi yang dapat
digunakan untuk mendukung pembahasan. Data yang diambil adalah data pada bulan
Juni 2000 dengan pertimbangan bahwa pada bulan tersebut perusahaan telah berjalan
pada kapasitas normal dun bulan Juni merupakan musim panas sehingga tebu
menpunyai kadar gula yang lebih tinggi dibanding pada saat musim hujan.
Perusahaan selalu berusaha memenuhi kualitas standar gula yang telah ditetapkan
oleh P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) dan untuk itu maka
perusahaan juga melakukan inspeksi atas bahan baku, proses produksi, dan hasil akhir
agar dapai mempertahankan kualitas gula yang dihasilkan. Dari hasil penelitian,
diketahui bahwa kandungan gula terbesar terdapat pada sisa hasil produksi berupa tetes
sebesar 27,07% kemudian ampas sebesar 2,06% dan yang terakhir adalah blotong
sebesar 1,32%.maka tetes menjadi prioritas utama perusahaan untuk ditanggulangi.
Setelah diketahui urutan prioritas penanggulangannya maka perusahaan dapat
melakukan upaya perbaikan dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab yang
meliputi mesin, manusia, bahan baku, dun lingkungan kerja sehingga dapat mencapai
peningkatan produksi yang diinginkan. Perusahaan perlu untuk memperhatikan faktor-faktor
penyebab tersebut agar tidak mempengaruhi efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Selain itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan tambahan kepada operator mesin
lama, meningkaikan frekuensi pemeriksaan dun permvatan mesin, memperbaiki kondisi
lingkungan kerja, memberikan pengarahan tentang prosedur kerja yang benar dan
melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawannya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2614 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HAR a/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain