Computer File
Analisis hubungan antara sistem kompensasi dan kepuasan kerja karyawan bagian produksi PT SB, Bandung
Semakin ketatnya persaingan dalam bidang usaba tekstil menyebabkan proses produksi
sebaiknya berjalan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan. Namun
mengendalikan proses produksi tidaklah mudah karena faktor produksi yang ada di dalam
perusahaan cukup beragam seperti: modal, bahan baku, mesin, teknologi, dan manusia.
Faktor sumber daya manusia merupakan salah satu yang harus diperhatikan perusahaan.
Sebab, tercapainya suatu tujuan perusahaan sangat tergantung pada keefektifan para
karyawannya, sedangkan keefektifan kerja karyawan sangat tergantung pada keahlian
karyawan, kepuasan keja, kerjasama, dan motivasi kerja para karyawan. Melalui penerapan
manajemen sumber daya manusia yang tepat, khususnya yang berbubungan dengan
kompensasi, diharapkan kepuasan kerja karyawan akan tercapai. Karyawan yang merasa
memiliki kepuasan kerja akan merasa nyaman dalam bekerja sehingga mereka cenderung
bekerja dengan baik dan tidak berniat untuk keluar dari perusahaan.
Dalam memberikan kompensasi, disamping perusahaan harus memperhitungkan
dana yang tersedia, perusahaan juga harus memperhatikan apakah kompensasi yang
diberikan dapat menciptakan kepuasan dalam bekerja. Menurut Kenneth N. Wexley dan
Gary A. Yukl (1984:45) kepuasan kerja adalah perasaaan seseorang terhadap pekerjaan.
Jadi, pemberian kompensasi tidak hanya menyangkut besar jumlahnya, tetapi juga persepsi
yang dapat ditimbulkannya. Persepsi terhadap kompensasi yang diterima karyawan dari
perusahaan selain dipengaruhi oleh rasio tingkat kompensasi tersebut dengan input yang
diberikan kepada perusahaan, seperti pendidikan dan latihan, juga dipengruhi oleh
perbandingan antara kompensasi yang diterimanya dengan input orang lain. Perasaan adil
akan muncul apabila balas jasa yang diterima karyawan sesuai dengan kontribusinya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Penelitian ini mengambil
sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Penelitian survai digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel
melalui pengujian hipotesis. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara dengan pihak perusahaan, studi dokumen, dan penyebaran kuesioner kepada
karyawan bagian produksi PT SB.
Secara umum sistem kompensasi yang diberikan perusahaan sudah cukup baik,
dilihat dari macam-macam gaji, bonus, premi, tunjangan-tunjangan dan fasilitas yang
disediakan perusahaan. Akan lebih baik jika perusahaan mengikutsertakan karyawannya
pada program ASTEK. Berdasarkan analisis kuantitatit sebagian besar karyawan bagian
produksi kurang setuju dengan sistem kompensasi yang diberikan perusahaan. Sebaiknya
perusahaan memperbaiki sistem tersebut dengan tetap memperhatikan kemampuan
perusahaan. Hasil Koefisien Korelasi Rank Spearman 0,357 berarti ada hubungan positif
sebesar 0,357 yang berarti semakin baik sistem kompensasi yang diberikan perusahaan
akan semakin tinggi kepuasaan kerja karyawan. Diketahui Koefisien Determinasi sebesar
12,8 %. Artinya sistem kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 12,8 %.
Sedangkan selisihnya sebesar 87,2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini, seperti : pekerjaan itu sendiri, hubungan dengan atasan dan
rekan kerja, promosi, lingkungan kerja. Hasil Uji Signifikansi, di dapat Thit= 5,43 > Tadk=n-2
= 1,645 yang menyebabkan Ho di tolak. Artinya bahwa hipotesis yang menyatakan
semakin baik sistem kompensasi maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan bagian
produksi PT SB dapat diterima.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2637 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ANT a/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain