Computer File
Peranan saluran distribusi dalam meningkatkan volume penjualan pada PT.Supra Usadhatama Cabang Bandung
Sejalan dengan peningkatan tingkat kesejahteraan dan tingkat pendidikan masyarakat, kesadaran akan kesehatan pun meningkat. Perubahan ini membawa dampak pada industri farmasi, di mana masyarakat sebagai konsumen semakin selektif dalam memilih obat-obatan yang dipergunakannya terutama obat-obatan non resep, sehingga mendorong setiap perusahaan untuk mengembangkan dirinya untuk menanamkan kepercayaan dari masyarakat terhadap mutu produknya.
Perusahaan tempat penulis mengadakan penelitian tentang saluran distribusi, adalah sebuah perusahaan yang bertindak sehagai distributor produk obat-obatan bebas (Over The Counter), yaitu PT. Supra Usadhathama cabang Randung, dan kantor pusatnya berkedudukan di Jakarta. Produk OTC adalah obat-obatan yang diperjualbelikan secara bebas dan tanpa menggunakan resep dokter, di mana produk obat-obatan bebas ini menurut consumer buying pattern, merupakan produk yang tergolong ke dalam consumer convenience goods dan emergency goods, dengan ciri-ciri konsumennya sangat tersehar, unit of value produk di banding income rendah, dan konsumen yang tidak mau mengeluarkan usaha yang banyak untuk memperolehnya. Sehingga di dalam pemasaran produk ini, diperlukan jaringan pemasaran yang luas, untuk mencapai intensive distribution at the retail level. Dengan kata lain diperlukan suatu saluran distribusi yang baik yang mendukung perusahaan di dalam kegiatnn penyalurannya, agar produk ini mencapai target marketnya pada waktu dan tempat produk tersebut diperlukan. Saluran distribusi merupakan rangkaian yang terdiri dari para lembaga atau individu, yang bertugas untuk menyalurkan produk dari produsen sampai konsumen, di mana saluran distribusi ini, mengatasi tiga kesenjangan serta menciptakan kegunaan dalam waktu, tempat, dan kepemilikan (lime, place, and possession utility). Membantu juga menciptakan quantity, utility serta assortment utility. Melalui anggota saluran pula terjadi arus promosi, informasi, pembayaran, dan kredit juga arus pergerakan fisik barang.
Untuk menyalurkan produk ke konsumen, saluran distribusi yang dipakai memiliki banyak alternatif ,diantaranya yaitu saluran distribusi langsung atau pendek, dan saluran distribusi panjang atau tidak langsung, saluran conventional atau unconventional, dikerjakan sendiri (do it) atau membeli pada orang lain (buy it) untuk menyalurkan produk perusahaan. Pemilihan saluran distribusi yang akan digunakan tergantung dari beberapa pertimbangan, diantaranya pertimbangan pasar, pertimbangan produk, pertimbangan perusahaan, dan lain-lain. Selain itu juga pcrlu diperhatikan tipe dari perantara, jumlah perantara, dan syarat-syarat dan tanggung jawab timbal balik dari perantara sebagai anggota saluran.
Dengan luas wilayah pemasaran perusahaan ini yang terbagi-bngi dalam beberapa rayon, meliputi Bandung, Cianjur, Sukabumi, Ciawi, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Subang, Purwakarta, Sumedang, Cirebon, Cikampek, Majalengka dan Kuningan, perusahaan telah memilih beberapa jenis middlemen untuk menjembatani jarak ke pasar yang dituju. Perusahaan dalam hal ini menggunakan beberapa macam saluran distribusi :
1. Perusahaan -> Grosir -> Subgrosir -> Pengecer -> Konsumen
2. Perusahaan -> Subgrosir -> Pengecer -> Konsumen
3. Perusahaan -> Pengecer -> Konsumen
Selain itu, melalui middlemen ini pula, dapat memungkinkan konsumen untuk membeli dalam jumlah satuan kecil dan memilih berbagai macam produk yang ditawarkan oleh perusahaan, juga memperoleh kemudahan (conveniency) untuk memperolehnya. Dalam mengelola anggota salurannya, perusahaan menghadapi beberapa masalah:
1 . Kurangnya pengawasan dan kontrol yang harus dilakukan terhadap para anggota saluran distribusi.
2. Masalah tidak adanya penetapan harga jual diantara para anggota saluran distribusinya sehingga terjadi perang harga antar para anggota saluran.
3. Adanya keinginan perusahaan untuk mempertahankan dan memperluas pasar yang belum terlayani.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh PT.Supra Usadhathama penulis menyarankan beberapa hal :
1. Untuk mengontrol penetapan harga jual di tingkat wholesaler dan retailernya, perusahaan dapat mengirimkan salesmannya secara rutin untuk mengunjungi outlet-outlet, untuk mengetahui keadaan di lapangan dan bila terjadi perang harga, mempertemukan para wholesaler dan retailer yang bersaing untuk diberikan nasehat dan mengadakan kesepakatan dalam masalah harga.
2. Dalam hal kontrol dan pengawasan terhadap pembayaran yang kadang tidak tepat waktu, perusahaan sebaiknya memberikan sanksi dengan memperlambat pengiriman barang dan apabila para anggota saluran distribusi tersehut tetap membandel, perusahaan dapat memutuskan hubungan dagang dengan mereka.
3. Untuk mempertahankan pasar perusahaan dapat menjalankan relationship marketing. Sedangkan untuk memperluas pasar dapat dilakukan market development.
Dengan kondisi perusahaan saat ini, di mana tingkat penjualan selalu mengalami peningkatan, maka perusahaan harus sedini mungkin mengantisipasi dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi di dalam saluran distrihusinya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan lebih besar lagi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp2733 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SAJ p/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain